Sinopsis Veera Episode 187

Veera Episode 187 (Tayang Jumat, 22 Juli 2016)

Malam harinya, Veera terkejut karena Baldev tiba-tiba datang. Baldev tertawa.
Baldev : kau harimau betina dan sekarang kau takut padaku? Aku sudah memikirkan bagaimana cara agar kau bisa membuktikan cintamu padaku.
Veera : aku siap melakukan apapun.
Baldev : aku membuatmu menunggu terlalu lama tapi aku butuh waktu untuk menyiapkan segalanya.

Baldev menunjukan sebuah dokumen. Veera terkejut karena itu dokumen perceraian. 

Veera : kau ingin cerai???
Baldev : jika kau mencintaiku, kau akan menuruti permintaanku.

Veera menangis menjatuhkan surat cerai itu dan menjauh dari Baldev.
Baldev : ada apa sekarang? Kau ingin syarat dariku kan?
Veera : kau benar-benar ingin bercerai?
Baldev : ya, katakan kau setuju atau tidak? Kau bisa melakukan apapun untuk menunjukkan kau hebat. Tidak ada cinta diantara kita, kau tidak mengasihani diri kita?

Veera menangis. Bansuri pulang dan melihat Veera dan Baldev. Bansuri cemas karena mereka sedang bersama.
Veera : aku tidak tahu apa yang kau harapkan dariku. Tapi aku seharusnya tidak mengharapkan apapun. Kebenarannya adalah aku masih sangat mencintaimu Baldev.

(Lagu Mahiya)
Veera : Baiklah. Aku akan melakukan apa yang kau minta. Aku setuju kita bercerai.

Baldev tertegun. Baldev meminta Veera menandatangani dokumennya dan memegang kata-katanya.
Veera : Aku akan tanda tangan, tapi aku punya satu syarat. Selama 1 bulan kau harus makan bersamaku satu kali dalam 1 hari.
Baldev : kenapa aku harus setuju?
Veera : aku menghabiskan waktu satu jam setiap hari bersamamu, ini hadiah pernikahan pertama dan terakhir darimu.
Baldev : aku mengerti, kau memainkan permainan baru denganku, aku tidak bisa dibodohi sekarang.
Veera : kau memutuskan untuk meninggalkanku, dan menggunakan cintaku untuk melawanku, bagaimana bisa aku merubah keputusanmu?
Baldev : kau akan pergi jauh dariku kan?

Baldev menatap Veera.
Baldev : baiklah aku setuju memberimu waktu satu bulan.
Veera : baiklah.

Veera mengajak Baldev bersalaman. Baldev memegang tangan Veera.
Baldev : kita sepakat setelah satu bulan kita akan tetap bercerai bagaimanapun caranya.

Baldev pergi, dan Veera menangis mengingat kebersamaan mereka. Bansuri sangat senang Baldev meminta cerai pada Veera.

Gunjan pergi ke apotek untuk membeli alat tes kehamilan, tetapi dia berhenti karena melihat seorang wanita desa.
Wanita desa : apa kau baik-baik saja? Nyonya Chaiji baik-baik saja?
Gunjan berpikir : jika ibu ini tahu apa yang akan aku beli, ibu ini akan menceritakan kepada semua orang.

Gunjan meminta pada petugas apotek untuk melayani wanita desa terlebih dahulu. Wanita desa memuji kebaikan hati Gunjan.
Wanita desa : Gunjan, cepat beli obat yang kau butuhkan. Kita akan pergi bersama.
Gunjan : tidak Ibu, Ibu bisa terlambat.

Wanita desa memaksa. Gunjan akhirnya berpura-pura hanya membeli shampo, lalu pergi bersama wanita desa.

Ranvi pulang ke rumah dan memanggil Ratan.
Ranvi : ibu....

Chaiji mengingatkan Ranvi bahwa ibunya sedang tidak ada di rumah.
Ranvi tersenyum : Oh iya Bibi, aku lupa. Aku akan melakukan semua pekerjaan, Bibi katakan saja apa yang harus aku lakukan. Bibi, bibi sangat berarti bagiku.
Chaiji : aku tidak akan bahagia jika aku tanpa kalian. Tidak ada yang aku harapkan kecuali kalian semua.
Ranvi : Bibi, apa bibi tidak merindukan keluarga dan suami Bibi? Maaf jika aku bertanya seperti ini.
Chaiji : tidak perlu meminta maaf. Saat rasa sakit bertambah banyak, lama-lama akan menghilang dengan sendirinya. Aku masih mengingat apa yang suamiku lakukan dan rasa sakit yang dia berikan. Suamiku menikahiku dan pergi keluar Negri, tapi dia tidak pernah membalas suratku sekalipun. Aku sudah melupakannya. Aku menganggap Ratan dan Sampooran sebagai anakku, dan saat kau dan Veera datang, kalian berdua adalah alasan aku hidup. Ketika kau dan Gunjan menjadi orangtua, kalian harus makan setelah anak kalian makan.

Gunjan sedang di jalan dan memikirkan cara untuk mencari tahu apakah dia hamil atau tidak. Gunjan berbicara dengan wanita desa.
Gunjan : ibu, aku lupa membeli obat, aku akan kembali ke apotek.

Gunjan kembali ke apotek dan membeli alat tes kehamilan. Gunjan melihat buah asam dan ingin memakannya. Gunjan cemas karena itu adalah salah satu gejala kehamilan. 
Gunjan berpikir : aku akan mengetesnya, dan hasilnya harus negatif. Aku tidak ingin hamil sekarang. Aku sudah berdoa pada Tuhan aku ingin menjadi seseorang dalam hidupku, dan aku sedang mandapatkan kesempatan ini.

Baldev berbicara dengan hati nuraninya saat dia duduk sendirian di jeepnya.
Hati nurani Baldev : kau juga kaget kan Veera setuju bercerai denganmu. Apa lagi yang ingin kau buktikan? Dia masih bersamamu sampai sekarang, dia rela mempertaruhkan nyawanya untuk membuktikan kau tidak bersalah.
Baldev : Diam!!!! Veera membuatku gila, dia mencintaiku, kemudian ragu, lalu meminta maaf, sampai kapan ini akan terjadi. Aku juga sangat mencintainya. Aku menyakitinya untuk menghilangkan rasa sakitku. Aku tidak bisa membenci sekaligus mencintainya. Aku bisa gila jika aku terus bersama dia! Aku ingin terbebas dari Veera dan hidup sendiri tanpa dia.

Veera menangis di kamarnya sambil melihat foto Baldev.
Veera : kau ingin aku pergi dari hidupmu, kau sangat mencintaiku, aku tidak bisa hidup tanpamu. Apakah aku tidak memberikan cinta padamu? Kenapa kau begitu mudahnya melepaskanku dari hidupmu? Baldev, aku percaya kau tidak akan bisa jauh dariku, aku sibuk membuat hubungan dengan keluargaku tetap baik, tapi aku tidak memikirkanmu, tidak mempercayaimu. Mungkin ini alasannya kau tidak percaya padaku. Tapi aku akan memberikanmu banyak cinta dalam 1 bulan ini, bahkan dengan cara yang tidak bisa kau bayangkan. Meskipun kau tetap memintaku untuk pergi, aku akan pergi, tapi setidaknya aku sudah berusaha.

Bansuri mendengar perkataan Veera.
Bansuri : aku tahu Veera berpikir untuk memenangkan hati Baldev. Tapi aku tidak akan membiarkan rencananya sukses. Baladev akan tetap membencimu. Lihat saja nanti Veera.

Gunjan sudah pulang dan melakukan tes kehamilan di kamar mandi. Gunjan berharap hasilnya negatif. Ranvi menanyakan Gunjan pada Chaiji.
Chaiji : Gunjan sudah pulang, coba kau cari di kamarmu.
Ranvi : dia tidak di kamar, dimana dia? Mungkin sedang di kamar mandi.

Ranvi pergi ke kamar mandi mencari Gunjan.
Ranvi : Gunjan.....keluarlah aku mau menanyakan sesuatu.

Gunjan kaget dan alat tes kehamilannya jatuh. Gunjan keluar kamar mandi.

Baldev pulang ke rumah. Bansuri memintanya untuk makan malam. Veera datang.
Veera : Baldev.....kau ingat janjimu kan? Aku menunggumu untuk makan malam bersama.
Bansuri : Baldev apa kau tidak menghargai ibumu?
Baldev : ibu aku sangat menghargai ibu...
Baldev berpikir : aku tidak akan memberitahu ibu syarat dari Veera.

Baldev pergi bersama Veera ke kamar mereka.
Bansuri : aku tahu apa yang kalian bicarakan, lihat saja nanti apa yang akan aku lakukan.

Gunjan : mau tanya apa?
Ranvi : tidak, aku ingin ke kamar mandi.

Gunjan sangat cemas karena alat tes kehamilannya masih di dalam.
  
Veera : aku akan makan makanan sederhana sepertimu mulai hari ini.

Baldev memasukkan bubuk cabai di makanan mereka.

Yang mau nonton videonya bisa follow instagram @sinopsis_veera
Baldev : apa kau akan makan apa yang aku makan?

Veera memakan makanan pedas itu. Veera menutup mata dan mulai meneteskan air mata. Baldev melihat Veera dan memakan makanan itu juga.

Ranvi keluar kamar mandi dan melihat Gunjan.

Ranvi : apa kau ada perlu denganku atau memang sengaja menungguku? Apa kau punya kejutan untukku? 
Gunjan : tidak.

Ranvi mulai genit dan memeluk Gunjan.
Gunjan : kau pergi saja dari sini. Aku akan menemuimu setelah memakai krim wajah.

Gunjan masuk lagi ke kamar mandi dan mencari alat tes kehamilannya.
Gunjan : negatif... Negatif...

Gunjan melihat hasilnya positif dan sangat terkejut. Gunjan memegang perutnya.

Veera sudah batuk-batuk tapi dia tetap memakan makanan pedas itu. Baldev melihat air mata Veera dan memberikannya gelas air minum. Veera menolak dan mengembalikan gelasnya pada Baldev. Baldev kesal dan dia menyuapi Veera minum. Mereka saling bertatapan. Veera memegang tangan Baldev. (Lagu Mahiya). Baldev membuang sisa air minum dari gelas Veera. 

Baldev : sudah cukup dramamu!!! Aku sudah kenyang.
Veera : Baldev kau boleh membuatku memakan cabai, tapi aku punya satu permintaan. Pergi ke dokter sekali saja.

Baldev sangat marah mendengar perkataan Veera.

Gunjan pergi ke meja makan dan hendak makan malam.


Chaiji : Gunjan kenapa kau terlihat lelah.
Gunjan : aku memang lelah bibi.

Gunjan memakan makanannya. Baru satu suap dia sudah berhenti.
Gunjan : aku mengantuk. Aku mau tidur sekarang.

Baldev menolak permintaan Veera untuk pergi ke dokter. Veera memegang pipi Baldev.

Veera : Baldev keluarkan semua penderitaanmu karena aku sudah melihat rasa sakit yang kau rasakan di malam hari.
Baldev : ya memang benar, aku menanggung banyak rasa sakit.

Baldev melepaskan tangan Veera.
Baldev : tapi ini penderitaanku, bukan penderitaanmu. Aku akan mengobatinya sendiri tanpa kau!!!
Veera berpikir : Bagaimana cara membuat Baldev mengerti?
Veera : Baldev....
Baldev : Aku tidak membutuhkanmu dan Dokter!!! Bansuri datang mengahmpiri mereka.
Bansuri : aku akan berterima kasih pada Tuhan karena kau sudah bebas. Ayo kita pergi ke Gurudwara bersama besok pagi. Ajak Veera juga dia kan istrimu.

Bansuri berusaha meracuni pikiran Baldev.
Baldev : baiklah.

Veera tersenyum.
Bansuri : kalian duluan saja nanti Ibu menyusul setelah selesai mengerjakan tugas Ibu.

Bansuri pergi lalu mengintip mereka diam-diam.
Baldev : bersiap-siaplah. Kita akan bertemu besok di Gurudwara.

Veera senang Baldev mau pergi dengannya.
Bansuri tersenyum licik : aku akan menjalankan rencanaku.

Ranvi menghampiri Gunjan di kamarnya.

Gunjan : aku sedang kurang sehat.

Chaiji datang dan memberikan Gunjan susu. 
Gunjan berkata dalam hati : jika aku muntah lagi mereka akan mencurigaiku.
Gunjan : tidak bibi Chaiji aku akan makan apel saja.
Chaiji : baiklah.

Chaiji pergi. Gunjan cemas dan tidak bisa tidur. Gunjan sangat depresi mengetahui dirinya hamil. Dia mengingat kata-kata semua orang.
Manajer : Kau akan terkenal jika menjadi penari dan menari bersama Ranvi.
Ranvi : Gunjan kau tidak boleh melanjutkan karir menarimu saat kau punya anak.
Gunjan berpikir : aku tidak boleh hamil sekarang.

Pagi harinya, Veera sudah bersiap-siap untuk pergi ke Gurudwara dan menemui Baldev.
Bansuri menghentikannya dan menyuruhnya bekerja.
Bansuri : kau mau pergi sekarang? Tolong bantu aku mengerjakan ini.

Veera melihat jam dan menuruti permintaan Bansuri.Veera pergi menjemur pakaian sembari berpikir.

Veera : bagaimana cara aku membawa Baldev ke dokter?

Bansuri menjalankan rencananya agar Veera tidak bisa pergi ke Gurudwara sehingga akan membuat Baldev marah. Bansuri memberikan kode pada seorang anak. Anak itu mengerti apa yang dimaksud Bansuri dan melakukan tugasnya. Veera sudah selesai menjemur pakaian dan hendak pergi.

Anak desa : Kakak Veera, kak Ranvi mungkin kecelakaan aku melihat ambulan di rumah kakak.
Veera : APAA??? Ambulan??

Veera sangat kaget dan cemas. Dia langsung pergi ke rumahnya.

Bansuri menghampiri anak itu.
Bansuri : Anak pintar. Ini coklat untukmu.
Anak desa : Terima kasih Bibi.

Gunjan berpikir untuk melakukan tes kehamilan lagi. Setelah selesai hasilnya tetap positif.
Gunjan menangis melihat hasilnya. Gunjan keluar kamar mandi dan berpapasan dengan Chaiji. Alat tes kehamilan Gunjan jatuh.

Chaiji : Gunjan apa kau baik-baik saja? 
Gunjan : ya bibi.
Chaiji : kenapa kau menangis? Aku sudah seperti ibumu, ceritakan padaku.
Gunjan : tidak apa-apa bibi. Tadi aku sedang mencuci muka dan sabunnya masuk ke mataku.
Chaiji : senyum hilang ketika kau ada masalah.

Gunjan menjatuhkan handuknya untuk menutupi alat tes kehamilannya. Chaiji pergi dan Gunjan langsung mengambil alat tes kehamilannya dengan cepat.

Veera langsung berlari ke rumahnya. Di jalan dia tidak sengaja berpapasan dengan pengendara sepeda motor. Tangan Veera terluka karena tidak sengaja tersenggol motor.

Baldev sudah sampai di Gurudwara dan menunggu Veera. 

Veera sampai di rumah Ranvi dengan terengah-engah. 
Veera : Bibi dimana kakak?

Ranvi melihat Veera dari lantai atas.
Ranvi : Veera...

Veera senang melihat Ranvi baik-baik saja. Veera marah.
Veera : kenapa memanggilku? Aku tahu aku harus datang kesini.

Veera menangis menceritakan bahwa ada seorang anak yang mengatakan Ranvi kecelakaan
Ranvi : apa dia bilang aku yang kecelakaan?
Veera : tidak.
Ranvi : mungkin orang lain yang kecelakaan dan anak itu salah paham dan menceritakannya kepadamu.
Veera : aku sampai berlari ke sini karena mendengar berita itu.

Ranvi dan Chaiji hanya bisa tersenyum.

Baldev : aku membuang-buang waktu menunggu Veera di sini!


Ranvi memeluk Veera dan melihat tangan Veera terluka.

Veera : ini tidak apa-apa kak, tanganku tidak sengaja memukul sesuatu karena aku kesini dengan berlari. Kakak aku harus pergi sekarang. Aku mau bertemu Baldev.

Baldev masih menunggu Veera. Seseorang menepuk punggungnya dari belakang. Baldev mengira dia Veera tapi ternyata Bansuri.

Bansuri : Baldev dimana Veera? 
Baldev : aku tidak tahu.

Bansuri mulai akting dan meracuni pikiran Baldev.
Bansuri : Istrimu tidak peduli padamu. Aku saja yang akan berdoa untuk kebebasanmu.

0 komentar:

Posting Komentar

Ladya Aqmarina. Diberdayakan oleh Blogger.

Search This Blog

Instagram

Video of the Day

Flickr Images

Most Trending

Popular Posts