Sinopsis Veera Episode 125



Sinopsis Veera Episode 125 (Tayang Sabtu, 21 Mei 2016)






Baldev : tidak, bagaimana Kau bisa mencintai seseorang? Aku tidak melihatnya.
Veera : cinta memang tidak terlihat, tetapi dirasakan. Aku benar-benar jatuh cinta.



Baldev panik.
Baldev : bagaimana Kau bisa yakin bahwa Kau sedang jatuh cinta?
Veera : aku dengar bahwa ketika seseorang jatuh cinta, musik terdengar di telinga.
Baldev mulai mendengar musik yang dimainkan secara sembunyi.
Baldev : dari mana musik ini berasal?
Veera tersenyum.
Veera : bunga terbang di udara.
Kelopak bunga jatuh pada Baldev karena beberapa anak-anak melemparkannya.
Baldev : apa yang terjadi?
Veera : Dan tiba-tiba hujan turun dari langit.
Hujan turun karena anak-anak meletakkan air dari batang pohon.
Baldev : apa yang terjadi? Apa ini, apa yang Kau katakan terjadi padaku, mengapa?
Veera : semua ini sempurna, lihat aku melihat bunga, hujan ......
Baldev : aku dibohongi, aku tau Kau yang melakukan ini. Apa yang dia lakukan, kenapa, dan siapa pria itu?
Veera tersenyum dan meminta anak-anak untuk datang. Mereka memegang “Aku cinta kamu Baldev ............” 

Baldev terkejut membacanya. Baldev tertawa dan mengatakan anak-anak sangat mencintaiku.
Veera : apa?
Baldev : mereka sangat mencintai aku dan membuat poster, aku juga mencintai mereka, mereka begitu kecil dan lucu.
Veera : tidak, aku mencintaimu Baldev.


Baldev terkejut dan menatapnya.
Veera : aku mencintaimu Baldev ...............
Baldev dan Veera melihat satu sama lain.
Veera : aku ingin mengatakan ini sejak beberapa hari lalu tapi selalu ada yang datang di antara kita, jadi aku tidak bisa mengatakannya, tapi aku mencintaimu. Aku benar-benar mencintaimu, aku tidak tahu kapan ini terjadi, tetapi ketika kita pulang dari Polandia, aku yakin perasaanku dan aku ingin memberitahumu. Aku suka ...... Aku mencintaimu Baldev. Baldev, katakan sesuatu.
Baldev masih sangat terkejut.
Veera : katakan sesuatu.
Baldev : satu menit, satu menit.
Baldev pergi.
Veera : dia pergi tanpa berkata apa-apa.
Baldev tertawa dan menari-nari sendiri. Baldev berbicara kepada Jaggi.

Baldev : Veera mengatakan dia mencintaiku.
Jaggi : jangan menerimanya begitu cepat atau dia akan selalu membuatmu mendengarnya.
Baldev membayangkan dia bekerja di dapur dan membuat roti untuk Veera setelah pernikahan mereka. Veera meminta Baldev untuk membuat makanan

Veera : aku menjual traktor kita, karena aku akan menggunakan bahumu di ladang. 
Baldev sadar dari imajinasinya
Baldev : tidak, tidak, aku tidak berpikir ini.
Jaggi : lakukan apa yang kukatakan, jangan katakan ya untuk Veera, tunjukkan sikap, seperti dia, samakan skor nya.
Baldev : Kau benar, aku juga akan membuat dia bekerja keras.
Veera berpikir apa yang harus dia lakukan sekarang. Baldev tidak menjawab. Baldev datang kembali dan Veera tersenyum. Baldev tersenyum dan menunjukkan beberapa sikap.
Veera : jawab aku.
Baldev : ini baik untukku sekarang, membuat aku makan lebih dan menjual traktorku.
Veera tampak bingung. Veera pulang
Veera berpikir : pernyataan cintaku sia-sia, aku mengatakan kepadanya perasaanku dan dia tidak menjawab.
Baldev menari di rumah. Bansuri melihat dia.
Bansuri : apa yang terjadi padanya.
Dia menghentikan Baldev
Bansuri : apa yang terjadi padamu.
Baldev : tidak ada apa-apa, hanya seperti ini, aku mendengar sebuah lagu yang bagus dan terdengar di kepalaku.
Bansuri : apakah Kau mabuk?
Bansuri menegurnya.
Baldev : bukan, bukan wine, ini ............. Bagaimana wine membuatku menari, aku tidak minum-minum. Aku senang, Ibu selalu ada untukku.
Bansuri : baiklah,  ayo makan.
Baldev : tidak, aku tidak lapar, aku mau tidur.
Baldev menari dan pergi ke kamarnya.

Gunjan berakting seolah-olah dia menjadi terkenal dan memberikan tanda tangan kepada orang-orang. Ranvi datang dan melihat aktingnya. Ranvi tersenyum.
Ranvi : hmmm ....
Gunjan berhenti dan tersenyum.
Ranvi : apa yang Kau lakukan?
Gunjan : Direktur musik  mengatakan Kau akan terkenal, sehingga akan ada banyak orang di sekitar kita, jadi aku berlatih. 
Dia memegang tangan Ranvi.
Gunjan : aku akan berdiri denganmu seperti ini.
Ranvi: bagaimana jika gadis-gadis mengikutiku?
Gunjan : Aku akan berdiri menghalanginya seperti dinding.
Gunjan tergelincir dan Ranvi memegangnya.
Gunjan : dinding ini tidak akan pernah jatuh karena kuatnya cinta kita.
Gunjan memeluk Ranvi dan mereka tersenyum.

Veera menelpon Baldev dan tersenyum. Baldev menahan dirinya.
Baldev : Aku tidak bisa menahannya, kenapa dia menelponku?
Veera terus menelponnya. Baldev ingin mendengar suaranya dan bicara dengannya sekali saja.
Baldev :  tidak Baldev, ingat kau harus menunjukkan sikap.
Veera : apa yang terjadi padanya?
Veera menelepon lagi.
Baldev : bagaimana caranya menghentikan tanganku?
Baldev mengikat tanganya dengan saputangan. 

Baldev : sekarang aku tidak akan berbicara dengannya, aku tidak peduli sekarang, aku tidak akan mengambil hpku, biarkan saja telepon berdering.
Baldev mematikan teleponnya.
Veera : apa yang harus dilakukan sekarang, aku tidak akan tidur sampai semuanya jelas, tapi bagaimana caranya bicara dengannya sekarang.
Veera tersenyum.
Veera : aku tahu apa yang harus dilakukan.
Veera datang ke rumah Baldev dan masuk ke kamarnya melalui jendela dengan menggunakan tangga. Veera melihat Baldev tidur.
Veera : aku tidak bisa percaya dia sedang tidur, dia membuatku tidak bisa tidur.
Veera menghampiri Baldev.
Veera : aku akan membangunkanmu.
Veera mencipratkan air di wajahnya dan Baldev bangun. Baldev tersenyum melihat Veera.
Veera : ketika aku meminta jawaban, Kau tidak memberitahuku.
Baldev: ini berarti bukan mimpi.
Veera : iya ini bukan mimpi.
Veera menggelitik Baldev.
Baldev : kenapa kau mencipratkan air?
Veera : aku masuk melalui jendela hanya untuk mendapatkan jawabannya.
Baldev : pergi dari sini, jika ibu melihat, aku tidak akan mampu menunjukkan wajahku kepada siapa pun.
Veera : aku tidak akan pergi tanpa jawaban darimu.
Baldev : aku mendengar seseorang datang, cepat pergi.
Veera berbalik melihatnya. Baldev meminta Veera meninggalkannya karena Bansuri bisa datang dan melihat mereka. Veera bangun dan rambutnya tersangkut di kemeja Baldev dan Veera jatuh di pangkuan Baldev. Mereka saling bertatapan. Baldev melepaskan rambut Veera dari kancing bajunya dan meminta Veera untuk pergi
Veera : baiklah, aku pergi.
Veera berdiri di jendela dan melihat Baldev. Dia pergi dan Baldev melihatnya pergi.
Baldev : maafkan aku Veera karena membuat masalah denganmu dalam hal ini, tetapi tidak akan menyenangkan tanpa ini, aku mencintaimu juga.

Pagi nya, Chai ji meminta Ranvi menyanyi dengan baik hari ini.
Ratan : ya aku yakin hari ini akan baik-baik saja, jangan khawatir.
Veera : maaf, hari ini aku tidak bisa ikut, karena aku harus mengurus sponsorship untuk sekolah pertanian, Gunjan yang akan menemani kakak.
Gunjan : dia juga bisa pergi sendiri, dia tidak perlu kami sekarang, orang-orang di studio memujinya begitu banyak.
Mereka pergi. Chai ji meminta Veera untuk mengantarnya ke kuil. Veera tersenyum.
Veera : baiklah bibi.

Baldev bersiap-siap dan dan berencana bertemu teman-temannya. Bansuri meminta Baldev untuk sarapan terlebih dahulu.
Baldev : tidak, aku tidak lapar, aku akan pergi.
Bansuri :  apa yang terjadi padanya? Dia tidak makan bahkan sejak kemarin malam.
Balwant : aku lapar, beri aku paratha, piringku kosong, perhatikan suamimu juga.

Chai ji : motornya tidak menyala.
Veera : aku sedang mencobanya bibi.
Chai ji : kuilnya jauh, aku tidak bisa pergi. Kita naik mobil saja. Tapi di mana kita akan mendapatkan mobil?
Chaiji melihat Baldev dan memanggilnya untuk menghampiri Veera dan Chaiji. Baldev menghentikan jeepnya dan tersenyum melihat Veera.
Chaiji : Baldev kemarilah. Kita katakan padanya, Baldev akan mengantar kita. Antarkan kami ke kuil karena motor Veera tidak menyala.
Baldev : baiklah, ayo.
Chaiji meminta Veera untuk naik. Veera duduk di samping Baldev dan tersenyum.
Veera :  aku masih menunggu jawabanmu.
Chai ji : mengapa kau berkata pelan-pelan, katakan yang keras, aku juga mau mendengar.
Veera merubah topik pembicaraan.
Chai ji : ayo kita pergi.
Mereka pergi dan sampai ke kuil. Veera menarik Baldev ke pojok dan meminta jawabannya. Veera : aku menyatakan cintaku padamu dan Kau tidak menjawab, katakan apapun, ya atau tidak, diammu membuatku gila. Jika ada orang datang, aku tidak akan peduli, beritahu jawabanmu.
Baldev : biarkan aku pergi.
Veera : tidak, aku tidak akan membiarkanmu pergi.
Baldev : semua orang akan melihat.
Veera : aku tidak peduli.
Baldev : aku tidak akan memberikan jawaban, aku lelaki Punjab dan kau wanita, bagaimana Kau dapat menembakku,  jika aku mengatakan ya, aku harus mengatakan ya selama hidupku dan itu akan mempertanyakan kedewasaanku, aku tidak akan memberikan jawaban apapun.
Veera : oh, Kau berpikir seperti itu. Baiklah, aku menyatakan cinta padamu dan Kau tidak menjawab, aku tidak akan mencoba lagi, sekarang Kau yang harus menyatakan cinta padaku, buat aku terkesan, lakukan dengan unik, jika aku suka, aku akan mengatakan ya, atau tidak.
Baldev :  apa maksudmu?
Veera tersenyum.
Veera :  sekarang giliranmu untuk menembakku, dan harus unik. Jangan buang waktuku, waktumu mulai dari sekarang.
Veera pergi.
Baldev : mengapa ini terjadi, dia jatuh cinta dan aku senang, aku terjebak dalam menunjukkan sikap.
Baldev mendatangi Jaggi dan memukulnya.
Jaggi : apa yang terjadi?
Baldev menceritakan Jaggi apa yang dikatakan Veera, dia merasa seperti seekor keledai sebagai laki-laki.
Baldev :  apa bedanya jika aku atau dia yang menyatakan cinta, aku seharusnya mengatakan ya, sekarang dia memintaku untuk menembakknya.
Jaggi :  tidak, Kau tidak boleh menembakknya.
Baldev memarahi Jaggi.
Baldev : Veera mencintaiku dan aku menunjukkan sikap seperti yang Kau bilang, sekarang aku akan berpikir apa yang harus kulakukan. Aku akan menembakknya dengan cara yang unik, dan akhirnya Veera mengatakan ya.



Direktur Musik : selamat Ranvi (sembari memberi Ranvi cek). Ini baru 30% dan Kau akan mendapatkan 70% setelah album ini dirilis, empat lagu sudah direkam, Kau adalah orang yang hebat, aku senang bekerja denganmu.
Ranvi berterima kasih padanya. Ranvi memberikan ceknya pada Gunjan dan Gunjan tersenyum. 

Gunjan : kapan albumnya dirilis?
Ranvi : segera dan mereka mengundang kita dalam pesta, dan meminta keluarga kita juga ikut.

Baldev berpikir apa yang harus dilakukan untuk mengesankan Veera. Dia memiliki minuman dingin dan lassi didepannya. Baldev berpikir untuk melakukannya dengan gaya barat atau India.
Baldev : Aku akan mencampurkan keduanya dan memikirkan sesuatu antara India dan Barat.
Bansuri melihat Baldev mencampurkan minuman dingin di lassi.
Bansuri : Baldev!
Baldev terkejut.
Bansuri : apa yang Kau lakukan? Minuman dingin dengan lassi.
Baldev menjelaskan mengapa ia melakukan hal ini. Baldev meminumnya
Baldev : hebat, ibu mau mencobanya?
Bansuri meninggalkannya.
Baldev : rasanya aneh (Baldev batuk)

Ranvi pulang ke rumah.
Ratan : Ranvi kau harus bernyanyi lebih banyak lagu lagi dan memenangkan hati semua orang.
Gunjan : Direktur Musik mengundang kami ke pesta Jalsa.
Ranvi : kita harus pergi bersama-sama.
Chai ji : aku tidak bisa datang, aku sedang sakit lutut.
Ratan : aku tidak bisa meninggalkan kakak chai ji sendirian, kalian semua pergi saja dan nikmati pestanya.

Baldev datang ke rumah Ranvi dan membawa pakodas.
Baldev :  ibu mengirimkannya untuk kalian.
Gunjan : apakah ibu yang memberikannya?
Baldev : ya, ibu mengkhawatirkan kalian semua.
Chaiji : ucapkan terima kasih pada Bansuri.
Baldev memberi tanda pada Veera untuk keluar. Veera mendatanginya dan bertanya apa yang terjadi. Baldev meminta Veera untuk menemuinya di Chaupaal jam 10 pagi.
Veera : kenapa?
Baldev : datang saja.
Veera menghentikan Baldev.
Baldev : aku datang ke sini untuk mengirimkan pakodas, tidak mudah untuk meminta Ibu membuatnya.
Veera : oke, baiklah.
Baldev : selamat malam, temui aku dalam mimpi indahmu
Baldev pergi. Veera tersenyum.

Keesokan paginya,
Gunjan : kita harus segera bersiap-siap Veera, tetapi aku tidak tahu baju warna apa yang harus aku pakai sekarang.
Tukan pos datang dan Ranvi menerima suratnya. Dia membaca bahwa pengajuan sponsor untuk sekolah pertanian Krishya Vidyalaya diterima. Semua orang bahagia dan tersenyum.
Semua orang senang karena mendapatkan sponsor untuk mimpi Sampooran dan berterima kasih kepada Tuhan. Veera berbicara pada foto Sampooran dan membagi kebahagiaannya.
Veera : kita sudah selangkah lebih maju untuk tujuan kita.
Veera hendak mengatakan nama Nihaal namun berhenti.
Veera : Pak Neel sudah banyak membantu kita.
Ranvi : ya, dia lebih dari seorang malaikat untuk kita, aku ingin berbicara dengannya dan berterima kasih padanya karena telah mengajarkanmu teknik-teknik baru.
Veera : dia sangat sibuk dan sulit untuk berbicara dengannya.
Ranvi : aku tidak akan lama berbicara padanya, mohonlah padanya.
Veera : baiklah, aku akan mencoba.
Ratan berkata pada foto Sampooran : lihatlah mimpimu akan segera terwujud.

Baldev sedang menunggu Veera.
Baldev : hujan akan turun sekarang, datanglah cepat Veera.
Veera datang dengan motornya. Mereka tersenyum melihat satu sama lain. Veera menceritakan kepada Baldev kabar baik dan dia sangat bahagia.
Baldev : benarkah? (mereka berpelukan)
Baldev melihat orang-orang memperhatikan mereka dan dia bergerak menjauh.
Baldev : ayo kita pergi untuk kabar baik ini.
Veera : kemana kau akan mengajakku pergi?
Baldev : kejutan, ayo naik motorku.
Mereka pergi.

Gunjan sedang memasak.
Gunjan : aku akan pergi ke salon kecantikan dan membeli kosmetik.
Chai ji mendengarnya dan tersenyum.
Chaiji : apakah makanannya sudah siap?
Gunjan : ya.
Chaiji meminta Gunjan untuk membuat pakodas. Gunjan tertegun karena ia sedang bergegas.
Gunjan : baiklah, aku akan membuatnya.
Chaiji : buat beberapa jalebis juga, dan teh.
Gunjan : baiklah, aku akan membuatnya.
Chaiji : tinggalkan itu, sepertinya Kau terlihat kesal.
Gunjan : tidak.
Chaiji : pergilah ke salon kecantikan setelah menyelesaikan pekerjaan ini, buatlah wajah cantikmu lebih cantik. Aku bercanda tadi.
Gunjan tertawa.

Hujan mulai turun. Baldev dan Veera berteduh di bawah saung. Veera tersenyum.
Baldev : semuanya berantakan, kejutannya hancur, hujan tidak berhenti.
Veera : kemana kau akan membawaku?
Baldev : itu adalah tempat spesial.
Veera : apa yang spesial disana, lihat begitu indah di sini.
Baldev : lihat, penuh kotoran sapi di sini dan bau.
Veera : aku bilang lebih baik membuat tempat yang indah dimana kita berada sekarang.
Baldev melihat sekeliling dan tersenyum.
Baldev : ya, Kau benar. Ayo ke sini dan diam di sini sampai aku panggil. Tutup matamu.
Veera : Kenapa?
Baldev : tutup saja
Veera menutup matanya.
Veera : bolehkah aku membuka mataku Baldev?
Baldev : tidak, dua menit.
Baldev meletakkan beberapa kotak didepannya. Dia menyalakan lampu.
Veera : sudah?
Baldev : belum, tunggu sebentar lagi.
Baldev membuat bentuk hati dari kelopak mawar dan membuat kencan romantis di sana. Baldev duduk berlutut dan memegang es krim untuk menyatakan cintanya.
Baldev : sekarang buka matamu.
Veera melihat Baldev duduk di kelopak bunga berbentuk hati dan melihat pengaturan yang dibuatnya. Veera tersenyum.
Baldev : Kau ingin sesuatu yang unik, apa yang aku pikirkan tidak terjadi, jadi lihatlah, sejak Kau datang dalam hidupku, semuanya indah, aku merasa seperti berkelahi denganmu, dan kemudian membuatmu tersenyum dengan cinta, aku selalu ingin kau bersamaku. Aku tidak tahu apa itu cinta, bahkan sampai sekarang, tapi ini adalah perasaan yang aneh dalam hatiku, kalau ini cinta, maka aku menerima semuanya, aku mencintaimu Veera.
Mereka tersenyum.
Baldev : sekarang cepat katakan ya, atau es krim ini akan mencair.
Veera : iya Baldev.
Baldev : ya ya ya.
Veera mengangguk ya. Baldev menari.
Baldev : dia mengatakannya lagi. Aku akan makan es krim ini, dan aku akan membawakan es krim yang lain untukmu.
Veera : tidak, ini adalah es krim pernyataan cinta, aku mau memilikinya.
Veera memakan es krimnya.
Veera : Kau membuatku terkesan, bagaimana Kau mendapatkan ide ini.
Baldev : aku tahu itu, aku melakukan pengaturan di hotel, kita harus sampai disana tepat waktu dan aku membeli es krim dan mawar untuk menembakmu, tapi hujan merusak segalanya, aku tidak bisa melakukan apa yang aku rencanakan.
Veera : ini sempurna dan mengesankan. Apakah Kau menyembunyikan cincin di es krim?
Baldev : cincin?
Veera menemukan cincin di mulutnya dan memberikannya kepada Baldev.
Baldev : kenapa cincin ada dalam es krim? Aku akan menggunakan ide ini lain waktu ketika aku menyatakan cinta pada gadis lain.
Veera : apa?
Veera mengejar Baldev untuk memukulnya. Mereka bermain air bersama. Baldev memegang Veera lebih dekat dan mereka saling menatap. Baldev memeluk Veera dan mereka tersenyum.

Veera pulang kerumah dalam keadaan basah kuyup.
Chaiji : mengapa kau tidak menggunakan payung? Kau akan sakit.
Chaiji menyuruh Veera duduk dan Chaiji mengeringkan rambut Veera.
Chaiji :  kapan Kau akan tumbuh dewasa?
Veera tersenyum memikirkan Baldev. Gunjan melihat Veera melamun dan tersenyum.
Chaiji : aku akan membawakan teh hangat untukmu, duduk di sini, jangan pergi keluar sekarang.
Gunjan pergi.
Veera berpikir : aku sudah dewasa dan aku jatuh cinta sekarang.
Baldev pulang kerumah dan tersenyum. Bansuri meminta Baldev untuk mengeringkan rambutnya atau dia akan demam. Baldev hanya tersenyum.
Bansuri : apa yang terjadi padamu, rambutmu basah, keringkan, aku akan membuat teh.
Baldev : tidak, biarkan ini, ini terlihat manis, aku ingin menjadi seperti ini selama hidupku, aku tidak ingin teh, berikan saja tehnya pada yang membutuhkan.
Bansuri tertegun dan berpikir apa yang terjadi pada Baldev. Baldev pergi ke kamarnya. Bansuri mendatangi Balwant dan meminta Balwant untuk melihat apa yang terjadi pada Baldev.
Balwant : jangan khawatir, aku sudah berhenti mengkhawatirkannya, karena tidak ada yang akan terjadi padanya.
Bansuri : Baldev berbicara kepada dirinya sendiri dan terlihat seperti orang mabuk.
Balwant :  mungkin dia minum wine.
Bansuri : tidak, tidak ada bau wine.
Balwant : aku khawatir jalan salah apa yang sedang dia ikuti sekarang.

Ranvi melihat Gunjan tampak cantik.
Gunjan : ini terlihat sangat modern
Ranvi : ya, aku terkejut melihat begitu banyak warna pada seseorang.
Ranvi menertawakan Gunjan.
Ranvi : apa yang terjadi padamu, apa ini semua.
Gunjan kesal. Ranvi memakaikan Gunjan perhiasan. Ranvi membuka ikatan rambut Gunjan dan membuatnya tampak seperti biasa. Ranvi membuat Gunjan mengenakan dupatta.
Ranvi : Gunjanku tidak perlu melakukan apapun untuk terlihat cantik, karena kecantikannya terletak pada kesederhanaannya. 
Gunjan memeluk Ranvi.

Veera tersenyum di kamarnya. Veera mendapat telepon dari Baldev.
Veera : Kau merindukanku kan?
Baldev : tidak, aku ada keperluan denganmu.Veera : apa?
Baldev : aku tidak menemukan saputanganku, apakah ada padamu?
Veera : tidak.
Baldev mengakhiri teleponnya dan menelpon Veera lagi.
Baldev : aku harus membeli payung, jadi mana yang harus kubeli.
Veera : warna pink (Veera tertawa)
Baldev menelpon lagi : jawaban yang bodoh.
Veera : untuk pertanyaan bodoh. Kenapa Kau tidak memberitahu sebenarnya kau merindukanku dan membuat alasan untuk meneleponku.
Baldev : aku akan membeli yang warna hitam.
Veera : baiklah, jangan ganggu aku, aku akan pergi ke pesta peluncuran album Ranvi bersama kak Ranvi dan Gunjan.

0 komentar:

Posting Komentar

Ladya Aqmarina. Diberdayakan oleh Blogger.

Search This Blog

Instagram

Video of the Day

Flickr Images

Most Trending

Popular Posts