Sinopsis Veera Episode 132
Veera
Episode 132 (Tayang Sabtu, 28 Mei 2016)
Ratan : apa yang terjadi?
Gunjan : itu lagumu. Nyalakan lagi, kita semua ingin mendengarnya.
Ranvi sedih dan marah lalu melempar radionya hingga rusak. Semua orang terkejut. Ranvi berjalan ke kamarnya.
Ratan : Veera apa yang terjadi?
Veera bercerita tentang kecurangan yang dilakukan perusahaan musik terhadap Ranvi. Ratan, Gunjan dan Chaiji terkejut.
Veera : kak Ranvi hancur.
Gunjan menangis.
Ranvi marah di kamarnya dan merusak gitarnya. Semua orang datang dan melihatnya. Ranvi menangis dan meminta maaf kepada Ratan, karena dia telah menghancurkan impian mereka.
Ratan : tidak.
Ranvi : aku hanya bisa bekerja di ladang. Gunjan aku tidak bisa memegang kata-kataku.
Nihaal : Ranvi jangan berpikir seperti itu, setiap orang memiliki pasang surut, dan dan dalam bernyanyi banyak cerita seperti itu. Penyanyi besar gagal di awal, tapi mereka tidak kehilangan keberanian dan bekerja keras untuk mendapatkan nama, bakatmu tidak akan hilang meskipun ada yang mencurangimu.
Ranvi : tidak, kebenarannya ada padaku, aku hanya orang biasa. Aku tidak layak untuk melihat impian besar.
Nihaal menenangkan dia.
Ranvi : aku mengerti segalanya dan aku sudah memutuskan aku tidak akan pernah menyanyi lagi mulai hari ini.
Semua orang terkejut.
Ranvi : menyanyi bagiku sudah mati.
Semua orang menangis. Veera menghibur Ranvi.
Veera : Kau memutuskan untuk kita semua juga.
Ratan : ya, mimpi ini milik kita semua. Kita semua kecewa, tapi keputusan yang kau buat lebih menyakitkan kita. Nyanyianmu tidak terbatas pada empat dinding di studio, suaramu menenangkan kita semua. Suaramu memberi kita kebahagiaan. Bagaimana bisa Kau mengambil kebahagiaan kita hanya karena penipu itu.
Nihaal : kalau ada yang mencuri satu ember air dari laut, tidak akan berdampak apa-apa pada laut itu.
Ranvi : cukup, aku akan menjalani hidup sebagai petani. Ini adalah keputusan akhirku.
Ranvi pergi dalam kemarahan. Veera menghentikan Gunjan yang ingin mengikutinya, dan membiarkan Ranvi sendirian, karena dia sedang hancur.
Baldev meminta Veera untuk tenang dan menangani semua orang.
Veera : aku yang bertanggung jawab atas semua ini, aku yang memberinya mimpi ini. Jika aku membaca kontraknya, ini tidak akan terjadi.
Nihaal : jangan menyalahkan diri sendiri. Aku pikir kita harus melupakan ini.
Veera : ya, aku harus kuat untuk kak Ranvi dan melawannya.
Baldev dan Nihaal senang.
Nihaal : ayo pergi, besok adalah hari peringatan kematian Sampooran.
Ratan menghentikan Nihaal dan mengucapkan terima kasih kepadanya.
Ratan : Kau sudah banyak membantu kami untuk peresmian sekolah pertanian.
Nihaal : Kau atur rumah dan Ranvi.
Veera : aku juga akan membantu.
Nihaal : keluargamu membutuhkanmu dan Ratan, kalian berdua bisa menghadapi masalah.
Nihaal pergi.
Ranvi duduk di kamarnya dan masih merasa sedih. Gunjan mendatanginya dan memeluknya. Ranvi meminta maaf kepada Gunjan karena tidak bisa memenuhi impian Gunjan. Ranvi meminta Gunjan untuk tidak bertanya apa-apa tentang bernyanyi.
Ranvi : aku adalah petani dan dapat bermimpi tentang pertanian, aku harus melupakan mimpi bernyanyiku.
Gunjan : aku tahu bakatmu, kebaikan dan semuanya.
Gunjan menangis.
Gunjan : aku tidak akan melupakan mimpi ini.
Ranvi : Kau harus melupakannya.
Ranvi tidur.
Pagi harinya, Ratan berbicara kepada foto
Sampooran.
Ratan : impianmu Krishvidyalaya akan tercapai hari ini.
Chaiji datang.
Chaiji : Sampooran akan mendukungmu.
Ratan : di mana Ranvi?
Chaiji : di kamarnya.
Veera memesan bunga. Dia tidak sarapan
dan pergi. Ratan tersenyum.
Veera dan Baldev melihat pengaturannya.
Veera memeriksa mic. Baldev meminta dia untuk tidak tersenyum palsu.
Baldev : kau bisa membohongi seluruh dunia, tapi aku bisa melihat kesedihanmu. Hatiku sakit.
Veera : hatiku juga sakit melihat kak Ranvi. Bagaimana bisa aku senang saat kak Ranvi sedih, jika ada keluarga yang sedih, kita semua juga akan sedih. Mimpi ayah akan tercapai hari ini dan kita tidak boleh sedih.
Baldev : ya, tapi aku tahu kau akan membuang semua kesedihan dan membawa Ranvi keluar dari masalah ini.
Veera : ya (Veera tersenyum)
Balwant dan Bansuri datang dan
mengucapkan selamat.
Balwant : di mana menantuku Ranvi?
Ratan : dia akan datang sebentar lagi.
Semua orang senang melihat Ranvi
datang.
Ratan : ayo kita mulai sekarang.
Ranvi menyalakan api. Semua orang
bertepuk tangan. Baldev berbicara kepada semua orang di atas panggung dan mulai
menari. Orang-orang menari. Ratan dan Nihaal mengucapkan terima kasih atas
kedatangan para tamu.
Pria desa : kita harus mendengar suara indah Ranvi.
Semua orang meminta Ranvi menyanyi dan
Ranvi menjadi tegang. Mereka memaksa dan meminta Ranvi untuk menyanyikan lagu
dan membuat mereka bahagia. Semua orang melihat Ranvi dan meneriakan nama Ranvi.
Ranvi melihat foto Sampooran.
Semua orang menyemangati Ranvi dan
memintanya untuk bernyanyi. Ranvi naik ke atas panggung dan semua orang senang
melihatnya. Ranvi menyanyikan lagu dan membuat semua orang tersenyum karena dia
mulai bernyanyi lagi. Ranvi bernyanyi Veer
ki ardaas Veera. Veera senang dan memeluk Ranvi karena tidak membiarkan
mimpinya hilang.
Ranvi : aku bernyanyi hari ini untuk menyelamatkan keluargaku dan menghormati ayah. Aku tidak ingin menyakiti siapa pun dan mengambil kebahagiaan siapa pun, tapi bukan berarti aku melanggar janjiku, aku tidak akan pernah bernyanyi lagi.
Semua orang tertegun.
Malam harinya, Ranvi melihat semua
orang sedih di rumah. Dia meminta maaf kepada mereka karena telah mengambil
impian mereka.
Ranvi : aku tidak bisa berpura-pura lagi sekarang. Mimpi bernyanyiku sudah hancur, aku harap kalian semua menerima keputusanku. Aku tidak bisa melihat kalian terluka.
Ratan : kecemasan kami berhubungan dengan masalahmu, kami tidak bisa melihatmu cemas seperti ini.
Ranvi meminta mereka untuk
melupakannya dan melanjutkan hidup,
Ranvi : hidupku akan berjalan tanpa bernyanyi seperti sebelumnya. Aku punya tujuan besar untuk Krishvidyalaya (Sekolah pertanian), jadi ayo fokus.
Veera : tapi ..........
Ranvi : kita tidak akan membicarakan hal ini sekarang, karena akan memperdalam lukaku dan menyakitiku, akhiri sekarang juga.
Ranvi pergi.
Veera masuk ke kamarnya dan sedih.
Baldev mendatanginya dengan membawa cokelat dan memberikan padanya. Veera
menatapnya. Baldev tersenyum.
Baldev : maukah kau makan cokelat denganku?
Veera : aku sedang tidak ingin hari ini.
Baldev : jangan diam saja, jangan menyembunyikannya dariku, katakan apa yang ada dalam hatimu dan dapatkan pencerahan.
Veera : aku pikir kak Ranvi akan setuju untuk bernyanyi lagi, tapi tidak. Menyanyi adalah hatinya dan dia memutuskan untuk berhenti bernyanyi, aku merasa dia mengubur bakatnya, aku tidak mengerti. Dia sedikit lagi mencapai mimpinya, tapi sekarang dia berjanji dia tidak akan menyanyi lagi, bagaimana menjelaskan padanya?
Baldev : dia sangat terluka, mungkin dia merasa rasa sakitnya dapat berkurang dengan melakukan hal ini.
Veera : apakah kau melihat dia bernyanyi di atas panggung? Matanya bersinar, dia sangat senang. Nyanyiannya membuat semua orang bahagia. Aku ingin memberikan kebahagiaannya kembali, aku akan melakukan apa saja untuknya.
Baldev tersenyum dan mengatakan : ya, aku sangat menyukaimu. Kau akan mati tetapi tidak gagal, jangan khawatir, Baldevmu selalu denganmu. Kita akan melawan masalah ini bersama-sama.
Veera : ya, dan menang juga, Kau benar-benar kekuatanku.
Baldev : semuanya akan baik-baik saja harimau betinaku.
Mereka makan cokelat. Baldev pergi.
Veera datang untuk berbicara dengan
Ranvi. Veera meminta Ranvi menyanyikan lagu pengantar tidur untuknya sehingga
ia bisa tidur.
Ranvi : aku tahu apa yang coba kau lakukan, tapi aku tidak akan menyanyi lagi.
Veera : jika Kau tidak ingin melakukannya, baiklah aku akan pergi.
Veera masuk kamarnya. Veera berpikir
untuk memutar lagu pengantar tidur yang dinyanyikan Ranvi di masa kecil mereka,
sehingga dapat menghidupkan perasaannya. Ranvi mendengarnya. (Lagu pengantar
tidur dimainkan). Ranvi datang dan merusak kasetnya. Ranvi meminta Veera untuk berhenti melakukan ini dan
memarahinya. Veera menangis.
Pagi harinya, Ranvi datang untuk
sarapan.
Ranvi : di mana Veera? Apakah dia sudah makan?
Chaiji : tidak, dia pergi tanpa makan dahulu.
Ranvi : kemana?
Gunjan : Veera melakukan janji bahwa ketika suaramu terkenal, dia akan berjalan tanpa alas kaki ke kuil.
Ranvi terkejut.
Ranvi : mengapa kalian tidak menghentikannya?
Ratan : suaramu sampai ke hati semua orang dan menjadi terkenal, meskipun dengan nama orang lain.
Baldev melihat Veera berjalan tanpa
alas kaki di tengah hujan.
Baldev : Jaggi yang memberitahuku tentangmu, ayo ikut denganku.
Veera : aku melakukan janji untuk kak Ranvi.
Baldev : Kau seharusnya mengatakan padaku, aku akan menemanimu
Veera : jadi aku tidak memberitahumu.
Baldev : hujan deras, jangan berjalan seperti ini.
Veera
terluka.
Baldev : apa yang ingin kau lakukan?
Veera : tinggalkan aku.
Veera
membersihkan tangga kuil.
Veera : jangan menghentikanku, atau aku tidak akan memaafkanmu.
Baldev : dia tidak akan setuju denganku, aku akan menelpon paman Nihaal.
Baldev tidak mendapatkan sinyal.
Veera naik tangga dan membersihkannya.
Veera terpeleset dan Ranvi memegangnya.
Ranvi : apa yang Kau lakukan jika sesuatu terjadi? Apa kebutuhanmu melakukan hal ini?
Veera : aku punya janji padamu dan harus melakukannya.
Ranvi : ayo pulang denganku. Mengapa Kau menyakiti aku dan dirimu sendiri?
Veera : jika aku tidak menyelesaikan ini, aku akan lebih terluka, tolong biarkan aku melakukan ini.
Semua orang datang dan mencemaskan
Veera. Ranvi melihat kuil.
Nihaal : kau kehilangan akal, ayo pulang sekarang.
Veera : tidak.
Veera melihat Ranvi pergi.
Veera : kemana kak Ranvi pergi?
Semua orang melihat ke sekeliling.
Ranvi menyanyikan lagu (Bhajan Mata
Waliye Shera Waliye). Semua orang tersenyum dan datang untuk berdoa di kuil.
Veera senang dan memeluk Ranvi. Pandit memberkati Ranvi.
Pandit : Tuhan telah memberikan suara ini sebagai berkat, jangan menyangkalnya.
Ranvi meminta maaf kepada semua orang,
bakat menyanyi sudah menghubungkannya dengan Tuhan sejak kecil, itu adalah
berkat untuknya, dia mengucapkan terima kasih kepada semua orang.
Ranvi : Veera membuatku menyadari ini dengan membawaku ke sini. Jiwaku berkata aku tidak bisa mengubur bakat menyanyiku, tapi bawa ke depan untuk Tuhanku, keluargaku, dan impian desaku. Aku akan membuat nyanyianku mencapai puncak dan membuat semua orang bangga.
Ranvi mendatangi Gunjan dan meniru
gayanya. Gunjan tersenyum. Gunjan kemudian menirukan Ranvi. Ranvi memeluk Gunjan
dan mereka tersenyum.
Ranvi : maafkan aku Gunjan, aku telah sangat menyakitimu.
Gunjan juga meminta maaf kepada Ranvi
karena sudah menyakitinya.
Ranvi : aku mencintaimu.
Gunjan : aku juga mencintaimu.
Ranvi mencium Gunjan. Ranvi meminta Gunjan
untuk menirunya sekarang. Gunjan malu dan memeluk Ranvi.
Veera datang ke kantor Rumah Kaca dan
melihat kunci.
Veera : mengapa Baldev belum datang sampai sekarang?
Veera membuka kunci dan mendapat
telepon dari Baldev.
Veera : mengapa kau belum datang?
Baldev : kau terlihat cantik.
Veera : di mana kau?
Baldev memuji penampilan dan
kecantikan Veera. Baldev bersembunyi dan melihat Veera. Veera meminta Baldev
untuk keluar.
Baldev : aku tidak akan keluar dengan mudah, dan Kau harus bekerja keras untuk melihatku, tetapi karena Kau pacarku, aku akan membuatnya mudah. Aku sedang menguji cintamu.
Baldev meminta Veera untuk
menemukannya, jika Veera mendekat, Baldev akan mengatakan bagus, jika Veera pergi, Baldev
akan mengatakan payah.
Veera : apa ini.
Veera mencari Baldev. Baldev memegang Veera.
Baldev : sekarang Kau bisa melihatku.
Veera : aku tidak akan terkesan dengan hal konyol seperti ini.
Baldev : lalu dengan apa?
Veera malu dan berbalik.
Baldev : beritahu aku, oh aku tahu, jadi Kau ingin ciuman?
Baldev menghentikan Veera.
Baldev : baiklah, aku akan menciummu jika itu keinginanmu.
Veera : aku tidak mengatakan itu.
Baldev semakin mendekat. Veera melihat
Nihaal datang dan menghentikan Baldev. Baldev melihat Nihaal. Veera pergi.
Di rumah Ratan, semua orang pulang
kembali setelah bekerja untuk makan siang.
Ranvi bertanya kepada Nihaal tentang
pekerjaan di Rumah Kaca.
Nihaal : bagus, semua orang bekerja dengan senang karena itu impian mereka juga.
Veera memberi tanda pada Nihaal untuk
memberitahu sesuatu.
Ratan : apakah ada yang ingin dikatakan?
Nihaal : kami pikir Ranvi membutuhkan panggung yang baik untuk menunjukkan bakatnya, Ranvi harus pergi ke Mumbai untuk memenuhi impiannya.
Ranvi : Mumbai?
Veera : ya, Kakak akan mendapatkan kesempatan di Mumbai, aku mendengar mimpi semua orang bisa terpenuhi di sana.
Ranvi : tapi aku punya tugas di sini, keluarga, rumah, ladang, dan sekolah pertanian.
Veera : kami tidak meminta kakak untuk pergi selamanya, kakak hanya pergi ke sana dan membuat suara kakak didengar oleh semua orang. Kakak akan mendapatkan kesempatan besar.
Ranvi : tapi ..........
Chaiji : kau harus memenuhi janjimu untuk membuat mimpi kami terwujud.
Ranvi : beri aku waktu untuk berpikir.
Veera : baiklah, tapi berikan jawaban yang positif.
Gunjan tersenyum. Nihaal melihat ke
arah Ratan yang cemas memikirkan Ranvi yang akan pergi. Nihaal mendatangi
Ratan.
Nihaal : apakah kau tidak senang dengan hal ini?
Ratan : tidak, aku sangat senang, aku ingin melihat dia menang, tapi aku takut dia akan dicurangi lagi di Mumbai. Mumbai adalah kota dimana banyak mimpi hancur, dia sangat polos. Aku tidak tahu bagaimana dia akan menghadapinya jika ada yang tidak beres. Kita semua disini untuk mendukungnya.
Nihaal tersenyum.
Nihaal : seorang wanita yang merupakan petani wanita pertama dan kepala desa wanita pertama, sangat takut. Jika Kau begitu takut, bagaimana bisa kau melakukan dan mencapai semua ini, Ranvi adalah anakmu dan Sampooran, Kau kekuatannya, tidak ada yang bisa menghentikannya, hilangkan ketakutanmu dan biarkan dia pergi untuk memenangkan dunia.
Ranvi berdiri di belakang mereka dan
mendengarnya.
Nihaal : pergilah Ranvi aku yang akan mengurus pekerjaan di sini.
Veera juga meyakinkan Ranvi. Ranvi
setuju untuk pergi ke Mumbai.
Jaggi : Baldev, Ranvi tidak akan menerimamu untuk Veera, dia akan menjadi bintang di Mumbai, dan dia akan mendapatkan seorang pria kota untuk Veera.
Baldev cemas.
Jaggi : Baldev, Ranvi harus segera tahu tentang hubungan kalian atau nanti akan menjadi masalah.
Veera sedang mencari
tiket online. Ratan bahagia.
Ratan : jangan terlalu dipikirkan, kami akan mengaturnya.
Veera : ada tiket untuk besok.
Ranvi : secepat itu?
Ratan : kami akan mengatur segalanya.
Gunjan : jangan khawatir, aku akan segera mengemasi barang-barang kita.
Ranvi mendatangi Gunjan.
Ranvi : Gunjan ...........
Gunjan : aku akan terus bersamamu, periksa ini dan beritahu aku apa lagi yang harus dibawa.
Ranvi : aku rasa aku harus pergi ke Mumbai sendiri, kita tidak mengenal siapa pun di sana dan bagaimana bisa aku membawamu ke sana, aku tidak bisa menjagamu di tempat yang tidak tepat. Kau datang saja nanti.
Gunjan : kau akan pergi tanpa aku?
Ranvi : aku memikirkanmu.
Gunjan sedih dan
pergi.
Baldev mendapat telpon
dari Veera.
Veera : aku mencoba memesan tiket, tetapi koneksi internetnya buruk, jadi tolong pesankan tiket di stasiun.
Baldev : baiklah.
Baldev berpikir : bagaimana cara membawa kisah cintaku ke depan semua orang. Aku akan mendatangi Ranvi dan berbicara dengannya, meminta Veera untukku.
Baldev meminta Jaggi
untuk membelikan tiket untuk Ranvi. Jaggi setuju dan meminta Baldev untuk fokus
pada pekerjaannya.
Baldev : ya, Kau benar, tapi aku takut, apa yang harus katakan agar Ranvi menyukaiku dan menerimaku untuk Veera. Jika dia mengatakan ya, semua orang akan setuju. Aku akan berbicara dengan Veera, dia akan membantu.
Jaggi : tidak, dia akan menolak untuk menikah cepat.
Baldev : Veera akan senang mendengar ini, ini waktu yang tepat, Tuhan tidak membuat waktu yang buruk.
Baldev pergi.
Veera : kak Ranvi aku sudah membuat daftar pengeluaran untuk Rumah Kaca.
Ranvi : ayo kita membicarakannya dahulu dengan paman Nihaal.
Baldev mendatangi
mereka.
Baldev : aku datang untuk membantu kalian.
Veera : so sweet, apakah kau sudah mendapatkan tiketnya?
Baldev : Jaggi yang pergi ke stasiun.
Ranvi menyuruh Baldev
duduk.
Gunjan : kak Baldev mengapa kau kesini tiba-tiba?
Baldev : aku datang untuk membantu.
Gunjan sedih.
Ranvi : kita harus menyisihkan uang.
Baldev : aku punya solusi dan menemukan teknologi baru yang dapat digunakan untuk Rumah Kaca.
Ranvi senang dengan
kerja keras Baldev. Veera tersenyum. Ranvi mendapat telepon dari Nihaal
Ranvi : kami akan ke Rumah Kaca.
Veera : semua pekerjaan sudah selsesai, tapi ada satu hal yang ingin aku lakukan. Aku ingin melakukan sesuatu untuk kak Ranvi, dan aku tahu dia akan senang.
Baldev : aku juga ingin melakukan hal itu.
Veera : bagaimana Kau tahu?
Baldev : akankah hati kita berbeda? Aku pikir Kau malu.
Veera : kenapa harus malu, ini perasaan, aku senang, dan ini kesempatan yang baik.
Baldev : ya, kita seharusnya tidak malu dengan perasaan kita, aku akan melakukan pekerjaanmu.
Veera tersenyum.
Ranvi meminta Veera
untuk mengambil beberapa dokumen. Veera pergi.
Baldev : Ranvi aku ingin mengatakan sesuatu padamu.
Ranvi mendapat telpon
dari Nihaal.
Ranvi : ya kami datang paman.
Veera membawa dokumen dan Ranvi pergi bersama Veera.
Gunjan mengemasi tas
Ranvi. Bansuri menelponnya.
Bansuri : Nihaal bilang Ranvi akan pergi ke Mumbai?
Gunjan : ya,
Bansuri : apakah kau juga ikut?
Gunjan : tidak, Ranvi mengatakan dia akan pergi dahulu dan kemudian memanggilku.
Bansuri : ya, baiklah.
Gunjan mengakhiri
teleponnya dan bilang dia sibuk. Gunjan menangis melihat foto Ranvi.
Veera mendengar Gunjan
yang sedang menangis dan berbicara dengan foto Ranvi.
Gunjan : aku akan sangat merindukanmu, bagaimana bisa aku tinggal di sini tanpamu.
Veera pergi.
Baldev datang ke
kantor Rumah Kaca dan melihat tidak ada orang disana. Baldev menelpon Veera
tetapi Veera tidak mengangkatnya.
Baldev : aku akan latihan berbicara dengan Ranvi.
Baldev menyimpan pot
menganggapnya sebagai Ranvi dan mengatakan perasaannya.
Baldev : Ranvi kita adalah musuh di masa kecil, musuh Veera juga, dan Kau akan memukulku untuk menolong Veera, kita dulu selalu bertengkar. Tidak, jika aku mengatakan tentang permusuhan, Ranvi akan menolak. Aku harus mengatakan sesuatu yang baik. Lihat Ranvi, kau mendapatkan adikku Gunjan dan sekarang aku ingin adikmu, aku ingin menikah dengan Veera. Tidak, ini seperti memerintah. Lihat Ranvi, aku cinta Veera, dia juga mencintai aku, kita bisa kabur dan menikah, tapi tidak, Veera memiliki nilai-nilai, maksudku aku juga memiliki nilai-nilai, tetapi berbeda, kita tidak ingin menipu keluarga kita dan kabur.
Seorang pekerja datang
dan Baldev terkejut. Baldev memarahinya. Baldev berbalik dan berpikir pekerja
datang lagi. Ternyata yang datang adalah Ranvi.
Baldev : Kau?
Baldev menjelaskan
masalahnya.
Ranvi : Veera pergi bersama paman Nihaal. Apa yang ingin kau katakan?
Baldev : ya, aku ingin mengatakan ............. Lupakan masa kecil kita. Aku ingin mengatakan sesuatu, cobalah mengerti.
03.49.00
|
Label:
SINOPSIS VEERA
|
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog
-
▼
2016
(71)
-
▼
Mei
(16)
- Sinopsis Veera Episode 115
- Sinopsis Veera Episode 116
- Sinopsis Veera Episode 117
- Sinopsis Veera Episode 124
- Sinopsis Veera Episode 125
- Sinopsis Veera Episode 126
- Sinopsis Veera Episode 127
- Sinopsis Veera Episode 128
- Sinopsis Veera Episode 129
- Sinopsis Veera Episode 130
- Sinopsis Veera Episode 131
- Sinopsis Veera Episode 132
- Sinopsis Veera Episode 133
- Sinopsis Veera Episode 134
- Sinopsis Veera Episode 135
- Sinopsis Veera Episode 136
-
▼
Mei
(16)
Ladya Aqmarina. Diberdayakan oleh Blogger.
Search This Blog
Video of the Day
Flickr Images
Most Trending
-
Veera Episode 184 (Tayang Selasa, 19 Juli 2016) Baldev mengambil pistol dan diarahkan pada Veera. Veera : dengarkan aku, apa p...
-
Veera Episode 190 (Tayang Senin, 25 Juli 2016) Jaggi dan Billa menemui Baldev. Jaggi : ada apa Baldev, kenapa kau duduk sendiri di s...
-
Veera Episode 186 (Tayang Kamis, 21 Juli 2016) Ranvi : Veera, ibu akan mengunjungimu hari ini. Ibu khawatir ibu Bansuri dan Baldev menga...
-
Veera Episode 185 (Tayang Rabu, 20 Juli 2016) Veera : aku tahu kalian berdua akan datang dan menyelamatkanku. Ranvi memberikan tanga...
-
Veera Episode 187 (Tayang Jumat, 22 Juli 2016) Malam harinya, Veera terkejut karena Baldev tiba-tiba datang. Baldev tertawa. Baldev :...
-
Veera Episode 190 (Tayang Selasa, 26 Juli 2016) Gunjan menelpon dokter. Gunjan : aku ada urusan keluarga jadi aku tidak bisa datang ...
-
Veera Episode 183 (Tayang Senin, 18 Juli 2016) Veera pulang dan memikirkan pengakuan cinta Rajveer. Bansuri menghentikannya dan memakiny...
-
Veera Episode 189 (Tayang Minggu, 23 Juli 2016) Gunjan muntah lagi. Chaiji : Gunjan apa kau baik-baik saja? Kau sering sekali muntah...
-
Veera Episode 188 (Tayang Sabtu, 23 Juli 2016) Bansuri : Coba kau telepon Veera dan tanyakan dimana dia. Baldev : aku tidak peduli. ...
-
Veera Episode 174 (Tayang Sabtu, 9 Juli 2016) Balwant dan Bansuri datang ke kantor polisi dan berbicara dengan Rajveer. Rajveer menunju...
Popular Posts
-
Veera Episode 184 (Tayang Selasa, 19 Juli 2016) Baldev mengambil pistol dan diarahkan pada Veera. Veera : dengarkan aku, apa p...
-
Veera Episode 190 (Tayang Senin, 25 Juli 2016) Jaggi dan Billa menemui Baldev. Jaggi : ada apa Baldev, kenapa kau duduk sendiri di s...
-
Veera Episode 186 (Tayang Kamis, 21 Juli 2016) Ranvi : Veera, ibu akan mengunjungimu hari ini. Ibu khawatir ibu Bansuri dan Baldev menga...
-
Veera Episode 185 (Tayang Rabu, 20 Juli 2016) Veera : aku tahu kalian berdua akan datang dan menyelamatkanku. Ranvi memberikan tanga...
-
Veera Episode 187 (Tayang Jumat, 22 Juli 2016) Malam harinya, Veera terkejut karena Baldev tiba-tiba datang. Baldev tertawa. Baldev :...
-
Veera Episode 190 (Tayang Selasa, 26 Juli 2016) Gunjan menelpon dokter. Gunjan : aku ada urusan keluarga jadi aku tidak bisa datang ...
-
Veera Episode 183 (Tayang Senin, 18 Juli 2016) Veera pulang dan memikirkan pengakuan cinta Rajveer. Bansuri menghentikannya dan memakiny...
-
Veera Episode 189 (Tayang Minggu, 23 Juli 2016) Gunjan muntah lagi. Chaiji : Gunjan apa kau baik-baik saja? Kau sering sekali muntah...
-
Veera Episode 188 (Tayang Sabtu, 23 Juli 2016) Bansuri : Coba kau telepon Veera dan tanyakan dimana dia. Baldev : aku tidak peduli. ...
-
Veera Episode 174 (Tayang Sabtu, 9 Juli 2016) Balwant dan Bansuri datang ke kantor polisi dan berbicara dengan Rajveer. Rajveer menunju...
0 komentar:
Posting Komentar