Sinopsis Veera Episode 130

Veera Episode 130 (Tayang Kamis, 26 Mei 2016)

Veera dan Baldev bertemu. Baldev memegang Veera.
Veera : semua orang bisa melihat, apa yang Kau lakukan?
Baldev : pahlawan datang untuk bertemu pasangannya seperti ini di film, kemudian memberikan banyak bunga.
Veera : ini bukan film, seriuslah Baldev, ayo kita pikirkan bagaimana cara memperbaiki hubungan paman Nihaal dan kak Ranvi.
Baldev : Kau bilang kau ingin menunjukkan kebaikan paman Nihaal kepada Ranvi, itu sulit, karena aku melihat dia orang yang kasar di Polandia.

Veera menunjukkan Baldev Nihaal yang sedang bekerja di Rumah Kaca mereka.
Baldev : hebat, dia membantu kita tanpa memberitahu kita.

Veera mendapat ide.
Baldev : aku rasa Kau sudah menemukan ide dalam pikiranmu.
Veera tersenyum dan berkata : ya, Kau disini dengan paman Nihaal, aku akan pergi dan kembali.
Baldev : kau mau pergi kemana?
Veera : aku akan kembali.

Veera mendatangi Ranvi di ladangnya.
Veera : aku harus bekerja di Rumah Kaca, maukah kau datang dan melihat?
Ranvi : ya.

Ranvi pergi bersama Veera.
Baldev : paman Nihaal mengapa kau datang ke sini?
Nihaal : kenapa? Aku tidak boleh datang?
Baldev : setelah apa yang terjadi dengan Ranvi, paman datang untuk membantu dia, apakah paman tidak merasa marah?
Nihaal : Ranvi benar, aku bisa mengerti perasaannya, aku melakukan ini untuk temanku Sampooran dan mimpinya. Dia akan selalu menjadi temanku, apapun yang orang lain pikirkan.

Ranvi mendengarnya dan melihat Nihaal bekerja. Ranvi pergi. Veera dan Baldev tersenyum dan mengacungkan jempol. Veera menghampiri Ranvi.
Veera : ayo pulang bersama.

Ranvi mendapat telepon dari Ratan.
Ratan : aku mau pergi ke pertemuan desa dengan traktor, dan rodanya terjebak dalam lubang lumpur.
Ranvi : aku akan kesana bersama Veera.

Nihaal menghampiri Ratan dan mereka melihat satu sama lain setelah sekian lama.
Nihaal : aku bisa membantu.

Nihaal mendorong traktor keluar. Ranvi datang ke sana dan marah melihat Nihaal.
Ranvi :  ibu, Aku bilang aku akan datang, lalu kenapa Kau menerima bantuannya?
Ratan : aku tidak meminta bantuannya, aku sedang menunggumu, dia datang dan langsung membantuku.
Ranvi : seharusnya ibu mengatakan tidak, apakah ibu tidak tahu bagaimana seseorang menyembunyikan kejahatannya di balik kebaikannya.

Veera menenangkan Ranvi. Ranvi pergi. Ratan mengendarai traktornya dan pergi. Ranvi meminta Veera untuk ikut. Veera pergi.

Malam harinya, Ranvi menceritakan masalahnya pada Gunjan.
Gunjan : mungkin paman Nihaal membantu ibu karena keinginannya sendiri.

Ranvi marah.
Ranvi :  dia berusaha mendekati keluarga kita, tapi aku tidak akan membiarkan ini terjadi, aku akan menjauhkannya dari semua orang, dia telah membohongi kita satu kali, dan aku tidak akan membiarkannya terjadi lagi.
Gunjan : dia akan pergi dalam beberapa hari dan semuanya akan kembali normal.

Gunjan bertanya tentang album Ranvi.
Ranvi : aku sudah berbicara dengan direktur musik, dia mengatakan akan memberitahuku, tapi sampai sekarang belum ada kabar.

Gunjan meminta Ranvi untuk menelepon dan bertanya padanya lagi.
Gunjan : aku tidak bisa menunggu, aku mau 1000 CD dan membagikannya di desa kita.

Veera berbicara kepada Baldev di telepon dan menceritakan semuanya pada Baldev.
Veera : kak Ranvi marah, aku takut, maukah dia memaafkan paman Nihaal.
Baldev : kita akan memikirkan sesuatu yang berbeda kali ini. Aku akan terus mencoba, ini janjiku.

Veera tersenyum.

Pagi harinya, Bansuri bersiap-siap dan melihat dirinya di cermin. Dia memuji dirinya sendiri mengenakan pakaian lama yang dia digunakan untuk merayu Nihaal 20 tahun lalu.
Bansuri : aku akan pergi ke hadapan Nihaal dan dia akan pingsan melihatku.

Bansuri memakai makeup lebih tebal.
Bansuri : dia datang dari luar negeri, dia akan menyukai aku menggunakan pakaian barat juga.

Bansuri melihat Nihaal sendirian.
Bansuri berpikir : dia akan mengejarku setelah melihatku.

Bansuri mendatanginya tetapi Nihaal sedang sibuk membaca koran dan tidak melihatnya. Bansuri membuat beberapa keributan dan Nihaal masih tidak melihat. Dia berbalik dan kakinya terluka.
Nihaal : apakah Kau baik-baik saja nyonya Bansuri?
Bansuri : ya.

Nihaal membaca koran lagi. Bansuri kembali dan Baldev melihatnya.
Baldev : apa ini? Mengapa ibu memakai baju lama dan gaya rambut seperti ini.
Bansuri : aku ingin mencoba baju lamaku apakah masih cukup atau tidak, sehingga aku bisa membuangnya.

Baldev tertawa dan meledek Bansuri dengan mengatakan terlalu sempit.
Bansuri : tidak

Bansuri menggerakkan tangannya dan bajunya robek. Nihaal mendengarnya dan berbalik. 
Baldev : apa yang terjadi?
Bansuri : tidak ada apa-apa.

Bansuri pergi


Ranvi dan Veera berada di Gurudwara untuk berdoa. Veera berdoa agar Ranvi dan Nihaal dapat bersatu. Ranvi bertemu dengan seorang pria di sana dan mengetahui ada seseorang yang memberi banyak sumbangan, pakaian, dan makanan.
Ranvi : siapa yang memberikan ini?
Pria : Nihaal Singh, dia memberikan uang untuk pendidikan anak-anak, dia adalah orang yang baik.
Veera : lihat kak Ranvi paman Nihaal melakukan hal yang baik.
Ranvi : dia tidak bisa kembali ke masa lalunya yang buruk dengan melakukan hal yang baik, dia melakukan ini untuk penyesalan, dia tidak akan pernah dimaafkan.

Veera melihat Ranvi pergi dengan kesal dan Veera khawatir.

Veera bercerita kepada Baldev bahwa Ranvi sangat kesal pada Nihaal. Veera terkejut karena Nihaal mendengar perkataannya.
Nihaal : sepertinya sekarang waktunya aku untuk pergi.
Veera : aku minta maaf, aku takut, tapi aku tidak akan kalah, aku akan berusaha keras meminta kak Ranvi untuk memaafkan paman, aku tahu kakak akan memaafkan paman suatu hari nanti.
Nihaal : aku tahu dia tidak akan memaafkanku, dia benar melakukannya, aku senang Kau mencoba menyatukan kami, mungkin Tuhan menginginkannya. Aku berpikir untuk tidak datang kembali dan menghidupkan perasaan lamaku di desa ini. Tapi semua terjadi karena kalian berdua. Aku mendapatkan kenangan baru dan akan hidup dengan ini, aku akan pergi besok malam.

Nihaal pergi. Veera dan Baldev terkejut.
Veera : kita hanya mempunyai satu hari, kita harus melakukannya di antara hari perayaan hari kemerdekaan.


Malam harinya, Ranvi memeluk Gunjan.
Gunjan : apa yang terjadi?
Ranvi : akankah kau meninggalkanku dan pergi? Aku kehilangan begitu banyak dalam hidup. Aku menjadikan diriku sebagai pemberi dukungan untuk semua orang, tetapi sekarang aku lelah, jika Kau pergi jauh dariku, aku tidak menanggungnya.
Gunjan : mengapa aku pergi meninggalkanmu? Cintamu adalah napasku, dan bagaimana aku bisa hidup tanpa bernapas. Aku mendapatkan cintamu dan akan mencintaimu seumur hidupku. Aku akan selalu bersamamu.

Gunjan mencium kening Ranvi.

Veera sedang merasa khawatir di kamarnya.
Veera : apa yang harus kulakukan untuk mengubah pikiran kak Ranvi dalam satu hari?

Chaiji datang padanya.
Chaiji : aku tahu Kau sedang memikirkan cara untuk menyatukan Ranvi dan Nihaal. Apakah aku bisa membantumu?
Veera : aku tidak tahu apa yang harus dilakukan.

Chaiji memuji kecerdasan Veera.
Chaiji : jangan khawatir, karena semuanya akan baik-baik saja. Tuhan akan membantumu karena Kau memiliki tujuan yang baik. Ranvi bersikap seperti ini karena dia mengetahui kebenarannya ketika masih kecil, tetapi sekarang dia sudah dewasa dan akan memahaminya. Kebencian akan pergi dari hatinya.

Chaiji pergi.

Ranvi bersandar di pangkuan Gunjan. Gunjan meminta Ranvi untuk menutup matanya.
Gunjan : jangan memikirkan sesuatu yang buruk karena aku bersamamu, dan tidak akan ke mana-mana.

Pagi harinya, semua orang bertepuk tangan untuk Veera saat ia berbicara di atas panggung untuk hari Kemerdekaan.
Veera : kita harus melupakan masa lalu dan membuat awal baru.

Ranvi melihat Nihaal. Veera meminta kepada semua orang untuk melupakan semua kesalahan yang dilakukan oleh orang lain dan memberikannya kesempatan lalu mengisi hidup dengan kebahagiaan. Veera meminta Ranvi dan Nihaal untuk mengibarkan bendera.
Veera : mereka telah sangat berjasa untuk sekolah ini.

Ranvi kesal. Ranvi mengucapkan selamat  hari kemerdekaan kepada semua orang.
Ranvi : aku pikir kepala desa dari desa ini yang harus melakukannya, jadi aku meminta kepala desa untuk datang dan melakukan hal ini.

Nihaal pergi. Ratan maju ke depan untuk menarik tali bendera. Semua orang menyanyikan “Vande Mataram”.

Baldev melihat Veera sedih dan mendatanginya
Baldev : sekarang apa? Rencana ini juga gagal.
Veera : paman Nihaal akan pergi dalam beberapa jam, kita hanya memiliki sedikit waktu, jadi aku harus mengambil risiko dalam hidupku.

Baldev terkejut.
Baldev : apa yang Kau katakan?
Veera : ya, permasalahan ini harus diselesaikan, aku sudah memikirkan apa yang harus aku lakukan.

Bansuri melihat Nihaal berkemas. Dia membawa beberapa makanan dan meminta Nihaal membawanya. Nihaal mengambilnya. Bansuri memintanya untuk tinggal beberapa hari lagi.
Nihaal : tidak, aku harus pergi.
Bansuri : aku akan membuatkan lebih banyak masakan untukmu.
Nihaal : masakan yang kau buat enak, terima kasih banyak.

Bansuri pergi.

Baldev menjalankan rencana Veera. Baldev menelpon Ranvi untuk membuatnya sibuk dengan teleponnya. Veera berjalan dan berdiri didepan traktor Ranvi. Ranvi melihat Veera dan berteriak “Veera!”.
Baldev cemas. Gunjan juga tegang. Baldev menyelamatkan Veera. Ranvi menghentikan traktornya.
Ranvi : Veera apakah kau baik-baik saja? Apa kau terluka?
Veera : tidak, aku baik-baik saja.
Ranvi : aku tidak tahu mengapa pikiranku kehilangan fokus.
Veera : jika Baldev tidak datang untuk menyelamatkanku, apa yang akan kakak lakukan?
Ranvi : aku tidak akan memaafkan diriku sendiri dan menghukum diriku seumur hidup.
Veera : paman Nihaal juga melakukan hal ini.

Veera menceritakan apa yang terjadi dengan Nihaal dan bagaimana ayah mereka meninggal.
Veera : itu bukan kesalahan paman Nihaal, itu hanya kecelakaan.
Ranvi : apakah kau sudah kehilangan akal, kau berdiri di depan traktor dengan sengaja, bagaiimana jika sesuatu terjadi.
Baldev : aku tidak akan membiarkan sesuatu terjadi padanya, karena aku bersembunyi di sana untuk menyelamatkannya pada waktu yang tepat.
Veera : jika aku mengalami kecelakaan dan tidak ada menyelamatkan aku, siapa yang salah? Kematian ayah adalah kecelakaan. Paman Nihaal masih menghukum dirinya sendiri. Haruskah kita tidak memaafkan kesalahannya?

Ranvi berpikir.
Veera : jawab aku kak....

Veera menjelaskan Ranvi tentang Nihaal.
Veera : apakah benar menghukum paman Nihaal atas kesalahan yang tidak dia lakukan?

Ranvi pergi bersama Gunjan. Veera dan Baldev tegang.

Nihaal memeluk Balwant karena dia akan pergi.
Balwant : aku senang kau datang dan tinggal di sini, tapi mengapa kau pergi begitu cepat?
Nihaal : aku juga senang tinggal dirumahmu, terima kasih.
Veera : paman Nihaal apakah paman tidak ingin bertemu ibu Ratan dan bibi Chaiji sekali saja?
Nihaal : tidak,  ayo Baldev kita segera pergi.

Veera menangis dan duduk di jeep bersama mereka. Nihaal memberhentikan taksi dan Veera memeluknya.
Veera : kumohon tinggal kembali.

Nihaal duduk di taksi dan pergi. Ranvi datang didepan taksi Nihaal dan memberhentikannya. Veera dan Baldev melihat Ranvi dan terkejut. Nihaal juga terkejut.
Nihaal : Ranvi?

Nihaal turun dari taksi. Nihaal mendatangi Ranvi dan menatapnya.
Ranvi : aku pikir Kau adalah pembunuh ayahku dan membencimu sampai sekarang. Tetapi Veera membuatku sadar bahwa Kau hanya melakukan kesalahan. Kau meninggalkan kami karena ini, Kau pergi jauh dari semua orang, menghabiskan hidup sendirian dan menghukum dirimu sendiri. Kita semua bersama di sini, tapi Kau sendirian, aku tidak tahu bagaimana rasanya hidup sendiri, itu sangat sulit bagimu. Aku tidak pernah mengerti ini, dan hari ini aku mendapat kejelasannya. Kesalahan bukan dari orangnya tetapi situasi.

Veera dan Baldev senyum.
Ranvi : aku tidak akan membiarkanmu hidup dalam kesepian lagi, Kau berada di sini bersama kami, aku tidak akan membiarkanmu pergi ke mana pun paman Nihaal.

Nihaal menatapnya.
Ranvi : Kau harus bersama kami untuk semua orang dan untukku.

Nihaal memeluk Ranvi dan menangis. Baldev memegang Veera dan Veera tersenyum.
Ranvi : maafkan aku paman, aku telah sangat menyakitimu dan berbicara kasar.
Nihaal : kau tahu aku sangat senang hari ini.

Nihaal meminta Veera untuk menghampirinya. Veera memeluk Nihaal.
Veera : paman Nihaal, ini adalah saat terbaik dalam hidup ku dan terima kasih Tuhan.
Nihaal : tidak, terima kasih kepadamu yang bersama Tuhan mencoba mengisi warna dalam hidupku, aku sangat senang hari ini, setelah bertahun-tahun, aku tidak bisa mengatakan kebahagiaanku ketika memeluk seseorang yang aku cintai.
Veera : tapi air mata ini tidak sesuai denganmu, jangan menangis paman.
Ranvi : Veera telah memberiku kebahagiaan.

Veera memeluk Ranvi. Ranvi memeluk Nihaal dan mereka tersenyum.
Ranvi dan Veera membawa Nihaal ke rumahnya. Ratan, Chaiji, dan Gunjan tersenyum. Chaiji memeluk Nihaal dan Nihaal menyentuh kakinya. Gunjan menyapa Nihaal. Nihaal melihat Ratan. Dia melihat sekeliling rumah dan melihat foto Sampooran. Baldev menari dan membuat Nihaal menari. Ranvi juga bergabung bersama mereka. Veera dan Gunjan juga menari. Para pria memainkan dhol yang diatur oleh Baldev.
Ratan : aku senang semua orang sudah melupakan masa lalu.
Nihaal : aku juga. Selamat aku dengar Kau menjadi kepala desa.
Ratan : ya, tapi aku tidak menginginkannya.

Veera mengajak mereka menari.

Balwant dan Bansuri datang untuk berbagi kebahagiaan mereka. Nihaal terkejut melihat kue.
Nihaal : pengaturan yang hebat.
Baldev : kita melakukan sesuatu yang berbeda.
Gunjan : aku membuat pizza di paratha, atas saran dari kak Baldev.
Nihaal : aku akan makan lebih banyak hari ini karena aku makan bersama kalian.

Chaiji meminta maaf kepada Nihaal.
Chaiji : Kau tinggal sendirian sepanjang hidupmu, jauh dari orang yang dicintai, aku tidak tahu kau bisa menanggungnya sendiri.
Nihaal : terkadang kita tidak bisa mengendalikan hidup, dan lihat aku mendapatkan semuanya kembali hari ini.
Bansuri : ya makanan juga.

Semua orang tersenyum.
Ranvi : ayo kita makan sekarang.

Chaiji memberikan banyak makanan kepada Nihaal dengan kasih sayang. Nihaal menyukai makanannya karena itu adalah makanan favoritnya.
Chaiji : Ratan yang membuatnya.

Nihaal melihat Ratan. Veera meminta Nihaal untuk memotong kue.
Nihaal : baiklah, tapi dengan satu syarat, aku tidak akan memakannya, aku ingin makan puding buatan nyonya Chaiji.
Chaiji : aku bilang padamu kau tidak akan kuat memakannya. Aku akan membuat puding untukmu.
Bansuri : aku juga akan membantunya.

Bansuri pergi.
Veera : aku sangat merindukanmu, selamat datang kembali.

Nihaal memotong kue dan semua orang bertepuk tangan untuknya.


Malam harinya, Baldev datang dan memeluk Veera ketika dia sedang melihat bulan.
Veera : semua orang bisa melihat.
Baldev : tidak akan ada yang akan melihat, semua orang senang.

Ranvi mencari Veera dan melihat dia tidak ada di kamarnya. Baldev dan Veera sedang bersama. Ranvi pergi ke teras untuk mencari Veera.
Baldev : aku tidak bisa membuat puding tapi aku bisa membuatmu memakannya.

Veera makan pudingnya dan meminta Baldev juga memakannya. Veera melihat Ranvi datang dan Baldev sembunyi.
Veera : aku sedang menikmati puding di udara dingin.

Baldev bergantungan di dinding.
Veera : maaf Baldev.

Baldev tersenyum. Baldev mendatangi Veera kembali setelah Ranvi pergi. Mereka bertemu di dapur. Nihaal menghampiri mereka.
Nihaal : Baldev apa yang kau pikirkan dengan hubungan ini?
Veera : kita ingin mengenal satu sama lain dengan menghabiskan waktu bersama.
Nihaal : baiklah, tapi ingat akan kepercayaan, kesabaran dan perbedaan.
Baldev : pengetahuan yang bagus, kami akan melakukan ini.
Nihaal : orang tuamu sedang menunggu, ayo.

Baldev pergi.

Balwant dan Bansuri senang. Nihaal pergi bersama mereka.
Baldev berpikir : dia harus memberikan sesuatu yang spesial untuk Veera, tapi tidak bisa, sekarang saatnya untuk pergi.

Bansuri meminta Baldev untuk duduk di jeep.
Baldev : kalian pergi saja, aku akan menyusul.
Bansuri : aku akan ikut denganmu.
Baldev : ibu pergi saja, aku akan menyusul.
Bansuri : ayo pulang, kita akan pergi bersama.

Bansuri meminta Balwant untuk pergi. Balwant dan Nihaal pergi.

Ranvi memeluk Gunjan.
Ranvi : aku sangat senang berbaikan dengan paman Nihaal.
Gunjan : aku tahu, matamu menunjukkannya, aku juga salah paham terhadapnya, tapi aku menyadari bahwa dia tidak bersalah.

Ranvi dan Gunjan melakukan momen romantis.
Gunjan : tidurlah sekarang.
Ranvi : aku ingin melakukan satu hal sebelum tidur.
Gunjan : apa?

Ranvi tersenyum menatapnya.

Chaiji mendatangi Ratan.
Chaiji : senyummu tidak hilang, karena Kau sangat senang.
Ratan : ini karena kebahagiaan Ranvi. Aku sangat senang melihat Ranvi menyingkirkan kebencian dan memunculkan cahaya hatinya. Aku sangat senang. Kebahagiaan datang ke rumah kita.

Chaiji berterimkasih kepada Tuhan.


Baldev datang menemui Veera lagi.
Baldev : aku memiliki sesuatu yang spesial.

Baldev memberikan gelang kaki pada Veera.
Veera : ini sangat indah.

Baldev mengikatnya di kaki Veera. Veera tersenyum dan memeluk Baldev.

Ranvi mengetuk pintu.
Ranvi : Veera.

Veera dan Baldev terkejut. Veera berterimakasih kepada Baldev untuk hadiah yang indah ini dan memintanya untuk cepat pergi. Baldev mencium Veera dan pergi melalui jendela. Ranvi berpikir Veera sedang tidur. Veera membuka pintunya dan berpura-pura seperti sedang mengantuk.
Ranvi : aku gelisah karena aku belum berterima kasih padamu, terima kasih Veera.
Veera : kebahagiaan kita sama, kakak juga mempedulikan kebahagiaanku.
Ranvi : akan sudah dibutakan dengan kebencian sehingga paman Nihaal menghukum dirinya sendiri.
Veera : aku ingin mengatakan sesuatu yang penting kepada kakak.
Ranvi : mengapa?

Pagi harinya, Ranvi dan Veera pergi ke rumah Baldev.
Ranvi :  saran yang baik paman Nihaal bersama kita dan kita harus memintanya untuk tinggal bersama di rumah kita sebagai penasihat.
Veera : paman Nihaal akan mengatakan ya, aku yakin.

Balwant bertanya pada Bansuri dimana Nihaal.
Bansuri : dia mungkin akan datang.

Ranvi dan Veera datang dan memberikan salam kepada mereka. Nihaal datang.
Nihaal : mengapa kalian di sini?
Veera : kenapa? Aku tidak boleh datang?
Baldev : kenapa tidak? Ini rumahmu.

Semua orang melihat Baldev.
Baldev : Maksudku mereka adalah keluarga kita.

Ranvi : aku sudah sarapan di rumah dan mau berbicara dengan paman Nihaal. Paman Nihaal kami akan menyulitkan paman Nihaal untuk membat Rumah Kaca, tapi paman harus membimbing kami.
Veera : mimpi ayah akan segera terwujud.
Nihaal : aku akan selalu mendukungmu, tapi aku tidak bisa tinggal di sini.
Balwant : apa maksudmu?
Nihaal : aku akan kembali ke Polandia malam ini.

Semua orang terkejut.
Ranvi : mengapa, apa yang terjadi?
Nihaal : sampai kapan aku berada di sini, aku harus pergi suatu hari nanti, aku memiliki kehidupan disana, berapa lama aku bisa tinggal di sini sebagai tamu?
Veera : ini adalah desamu dan kami adalah keluargamu.
Ranvi : ini adalah duniamu, apakah kami membuat kesalahan? Mengapa paman ingin pergi?
Nihaal : tidak, aku tidak akan pergi jauh karena hati kita selalu terkait, aku akan menelpon dan berbicara, dan memberikan saran untuk Rumah Kaca.
Veera : paman tidak boleh pergi ke mana pun.
Baldev : ya, apa ini, tolong tinggal kembali.

Bansuri juga memaksa Nihaal tinggal kembali untuk mereka semua.
Nihaal : jangan memberatkanku, aku harus pergi Polandia karena banyak orang yang membutuhkanku disana, aku harus pergi untuk mereka.

Nihaal meminta Baldev untuk mencari taksi yang sudah dia pesan. Nihaal kemudian mengemasi tasnya. Semua orang sedih.
Ranvi : jangan cemas Veera, aku akan meyakinkan paman Nihaal.
Baldev : aku pikir semuanya akan baik-baik saja, tapi ini adalah masalah baru, bagaimana cara kita menghentikan paman Nihaal sekarang.

Ranvi mendatangi Nihaal dan melihat Nihaal sedang melihat foto masa kecil Ranvi dan Veera dan berbicara pada foto itu.
Nihaal : aku minta maaf, aku tidak ingin pergi jauh dari kalian, tapi aku tidak bisa tinggal di sini, Kau sudah memaafkanku, tapi jika aku tinggal di sini, aku akan mengingatkanmu rasa sakit masa lalu. Aku harus pergi untuk kalian semua, jauh dari kalian semua dan menghabiskan hidupku di tempat di mana hanya ada kenangan di sana.

Nihaal menangis dan mengemasi tasnya. Ranvi pergi setelah mendengar perkataannya.
Veera : kak Ranvi apa yang paman Nihaal katakan, apakah dia setuju?

Ranvi melihat Nihaal datang.
Ranvi : apakah paman sudah selesai berkemas?
Nihaal : ya.

Balwant meminta Nihaal untuk minum teh terlebih dulu.
Ranvi : maukah paman pergi ke rumahku dulu untuk bertemu ibu, bibi Chaiji dan Gunjan?
Nihaal : ya, bagaimana bisa aku pergi tanpa bertemu mereka.
Ranvi : baiklah, kita pergi sekarang.
Veera : tapi ... ..
Ranvi : paman Nihaal akan pulang, kita akan bertemu dengannya lagi nanti.

Ranvi mengajak Veera dan Baldev ikut dengannya.
Veera : kak Ranvi apa yang terjadi? Kita seharusnya menghentikan paman Nihaal, bagaimana bisa kakak membiarkannya pergi begitu cepat?
Ranvi : paman Nihaal sedang berada pada titik dimana dia bingung antara pikiran dan hatinya dan kita harus membuat paman Nihaal mengikuti hatinya.
Veera : aku akan mendukung kakak dan menghentikan paman Nihaal.

Ranvi memeluk Veera. Veera meminta Baldev untuk pergi ke tempat taksi dan memberitahu rencananya.
Baldev : hebat (Baldev tertawa)   


0 komentar:

Posting Komentar

Ladya Aqmarina. Diberdayakan oleh Blogger.

Search This Blog

Instagram

Video of the Day

Flickr Images

Most Trending

Popular Posts