Sinopsis Veera Episode 150

Veera Episode 150 (Tayang Rabu, 15 Juni 2016)


Baldev mendatangi Veera.


Baldev : apakah semuanya baik-baik saja? Mengapa kau memintaku datang ke sini?
Veera : berjanjilah padaku Kau tidak akan marah, aku melakukan kesalahan.
Baldev : aku tidak akan marah bahkan jika Kau melakukan pembunuhan. Apakah kau membunuh seseorang?
Veera : tidak!
Baldev : beritahu aku.
Veera : aku menghilangkan cincin yang kau berikan.

Baldev melihat tangan Veera.
Baldev : hilang? Kau tidak bisa menjaganya.
Veera : kau bilang kau tidak akan marah.
Baldev : aku tidak akan marah jika Kau melakukan pembunuhan, bukan menghilangkan cincin.
Veera : aku menghilangkannya setelah aku menyimpannya untuk menjaga agar tidak terkena lumpur.

Veera menangis. Baldev iba dan meminta Veera untuk tidak menangis.
Baldev : aku bodoh, aku berjanji aku tidak akan berteriak dan aku berteriak, maaf. Aku mengerti, aku minta maaf.

Baldev menyeka air mata Veera.
Baldev : cincin bisa dibeli lagi, tapi cinta kita, jika hilang, maka kita tidak bisa mendapatkannya kembali.

Baldev memeluk Veera. Baldev menceritakan lelucon pada Veera untuk membuatnya tersenyum. Veera tersenyum. Veera memeluk Baldev.

Gunjan pergi ke rumah Balwant dan Bansuri.


Gunjan : ibu di mana ayah?
Bansuri : dia pergi keluar desa untuk bekerja. Ada apa?
Gunjan : ibu aku minta uang 20.000 rupee.
Bansuri : 20.000 rupee? Untuk apa? Minta saja pada Ranvi.
Gunjan : aku punya beberapa pekerjaan dan aku tidak bisa meminta pada Ranvi.
Bansuri : kenapa? Apakah semuanya baik-baik saja? Itu bukan jumlah yang sedikit. Aku akan melihat berapa banyak uang yang aku punya. Kemarin Baldev juga mengambil uang dari simpanan untuk membeli cincin untuk Veera.
Gunjan : manis sekali kakak.
Gunjan tersenyum. Bansuri marah karena Gunjan mendukung Veera.
Bansuri berpikir : aku tidak akan memberikan uang pada Gunjan sekarang.
Bansuri : aku hanya punya 5.000 rupee.
Gunjan : tidak apa-apa ibu, terima kasih.
Gunjan pergi.
Bansuri : kenapa Gunjan membutuhkan uang dan tidak meminta Ranvi, ada masalah apa ini?
Di rumah Ranvi, Ratan sedang membawa ember berisi air. Nihaal datang dan membantu Ratan mengangkat embernya. Ranvi dan Veera melihat ini.


Veera : kakak, apakah kakak berpikir seperti apa yang aku pikirkan.
Ranvi : apa?
Veera : Maksudku, aku menyadari bahwa paman Nihaal sangat mempedulikan ibu.
Ranvi : mereka mengenal satu sama lain dan ini di desa jadi mereka saling membantu.
Veera : tidak, tidak seperti itu maksudku.
Ranvi : tidak memang seperti itu.


Ranvi pergi.
Veera : tidak kakak, kakak hanya tidak ingin melihat ini, tapi aku bisa melihat seseorang yang sangat mencintai ibu dan dapat mengisi kesepiannya.

Di luar rumah Gunjan sedang memikirkan masalah uangnya.


Gunjan : bagaimana membuat 5.000 rupee menjadi 20.000 rupee.


Temannya Manjot datang dan meminta uang pada Gunjan. Gunjan memberikan uang 5.000 rupee yang didapatnya dari Bansuri.
Gunjan berpikir : apa yang harus aku lakukan. Bagaimana aku membayar kekurangannya. Aku punya gelang emas dari ibu Ratan.


Gunjan meminta temannya untuk menggadaikannya ke toko perhiasan dan Gunjan akan menebusnya.

Ranvi, Gunjan, Ratan, dan Veera sedang makan bersama di meja makan.


Ranvi : ibu, di mana bibi Chaiji?
Ratan : bibimu tidur lebih awal.
Ranvi : aku akan mengerjakan pekerjaan ibu dan tidak akan meminta bantuan dari siapa pun.


Mereka membicarakan Rajveer.
Veera : Rajveer datang ke kantor Rumah Kaca dan dia ingin mengembangkan sepak bola di desa kita.
Ranvi : kenapa kita tidak membantu Rajveer membuat tim sepak bola? Veera, maukah kau membantu dia?
Veera : ya, mengapa aku menolak untuk kebaikan desa kita.

Pagi harinya Veera dan Ranvi bertemu Rajveer dan anak-anak di lapangan desa. Ranvi mendapat telepon.


Ranvi : aku harus pergi.
Veera : aku juga ikut dengan kakak.
Ranvi : kau di sini saja, mengajar anak-anak.
Rajveer : kita baru sampai disini.


Veera dan Rajveer bermain bola bersama untuk mengajar anak-anak.

Veera meminta anak-anak untuk berlatih dan menunjukkan bagaimana caranya membuat gol. Veera meminta Rajveer melakukan seleksi akhir nanti.
Rajveer : aku mau mengatakan sesuatu.


Rajveer menunjukkan cincin Veera. Veera tersenyum.


Veera : dimana Kau menemukannya?
Rajveer : aku menemukannya di Rumah Kaca.

Rajveer meminta Veera untuk memeriksa apakah cincin itu miliknya. Veera mengambilnya dari Rajveer, dan Rajveer semakin mendekati Veera.
Veera : cincin ini sangat penting bagiku.
Rajveer : aku akan memakaikannya.

Baldev datang dan menghentikan Rajveer.
Veera : Rajveer menemukan cincinku, bukankah hebat?
Baldev : ya. Tapi bagaimana bisa dia memakaikannya, ini cincinku. Aku yang memberinya dan aku yang akan memakaikanya.
Rajveer : baiklah, aku tidak ingin mengambil hak siapapun.


Baldev memakaikan cincin pada Veera.
Baldev : Veera, apa yang kau lakukan di sini?
Veera : Rajveer membuat tim sepak bola, aku dan kakak membantunya.


Rajveer pergi dan bermain bola bersama anak-anak.
Baldev : Veera, apakah Rajveer menggodamu?
Veera : apa? Tidak. Aku hanya milikmu, pencemburu Baldev.
Baldev : aku bisa melihatnya.


Baldev bilang pada Veera bahwa dia juga ingin membuat tim sepakbola.
Baldev : jika Kau meragukanku menjadi orang yang lebih baik, aku bisa membuktikannya.
Veera : kau tidak perlu membuktikannya.
Baldev : kita akan bersaing, aku akan membuat timku, dan kita akan membuat kompetisi. Lalu kita lihat tim siapa yang akan menang.


Veera melihat Baldev marah.

Veera pulang dan makan bersama Ratan dan Gunjan. Veera berbicara kepada Ratan tentang Baldev yang marah pada Rajveer karena hal kecil.

Ratan : Veera, apakah Ranvi mengatakan sesuatu padamu tentang Rajveer?
Veera : tidak, kenapa bu?
Ratan : tidak apa-apa.
Ratan : Gunjan mengapa kau sedih dan dimana gelang emas yang aku berikan?


Gunjan berbohong.
Gunjan : tanganku ruam karena gelang itu.


Ratan meminta Gunjan untuk memakainya.
Gunjan : aku akan memakainya.
Ratan : aku akan membawamu ke dokter untuk memeriksakan tanganmu yang ruam.
Veera bergurau : ajak Baldev bersama untuk memeriksakan pikirannya.


Gunjan cemas.

Di rumah Balwant. Baldev memberikan peralatan sepakbola baru untuk anak-anak dan menyiapkan mereka menjadi sebuah tim. Baldev meminta mereka untuk memakai sepatu, bukan sandal. Anak-anak pergi.
Balwant mendatanginya dan memarahinya karena mencuri uang dari simpanannya lagi. Balwant hendak memukul Baldev dengan sandalnya, tapi Bansuri menghalanginya. Bansuri membela Baldev.


Bansuri : katakan pada ayahmu Kau tidak mencuri uang.
Baldev : tidak, aku tidak akan berbohong. Aku mengambil uang itu tapi bukan untukku, untuk anak-anak desa ini.
Balwant : drama baru apa ini?
Baldev : jika Rajveer datang ke desa kita dan membuat tim sepak bola, aku juga membuat sebuah tim dan memberikan sepatu baru, lihat saja timku akan menang.
Balwant : kau hanya membuang-buang waktu dengan ini.
Bansuri : Baldev berbagi dengan yang lain.
Balwant : tapi ini uangku, miliki penghasilan dulu, lakukan pekerjaan.
Bansuri : anak Balwant Singh bekerja.
Balwant : ya, aku gila mengatakan ini. Lakukan apa yang Kau inginkan.


Balwant pergi.
Baldev : ayah selalu mencampuri urusanku.

Gunjan berbicara pada Ranvi di kamar mereka.

Gunjan : Ranvi, bagaimana kau bisa lupa ini, aku melakukan perjanjian, dan kau tidak berbicara pada mereka, mengapa kau berpartisipasi dalam pertandingan sepakbola?
Ranvi : maaf Gunjan, satu pertunjukan hilang, tapi yang lain akan datang.
Gunjan : tidak mudah Ranvi, jika Kau meninggalkan pertunjukan, suatu hari orang-orang akan melupakanmu.


Gunjan meminta Ranvi untuk membentuk masa depannya, kerena ini juga mimpi Gunjan untuk melihat Ranvi bernyanyi.
Ranvi : aku minta maaf, aku tidak akan pernah meninggalkan pekerjaanku sekarang.
Gunjan : baiklah, haruskah aku katakan ya pada penyelenggara?
Ranvi : baiklah, tapi harus dekat dengan rumah. Kau atur segalanya.
Gunjan : baiklah, jangan khawatir.


Ranvi pergi. Gunjan tersenyum.

Rajveer melatih sepak bola pada anak-anak. Baldev juga mempersiapkan timnya. Veera melihat mereka.
Hari berlalu ............... Rajveer melihat Baldev. Baldev memberikan tatapan marah. Ranvi meminta Veera untuk bersama Rajveer, karena Rajveer mengalami kesulitan untuk berbicara dengan anak-anak desa.

Veera : baiklah.


Veera menghampiri Rajveer. Baldev melihatnya. Rajveer melatih anak-anak dengan menununjukkan peta pada anak-anak dan memaikan bola dengan poin dan angka.
Baldev marah melihat Veera bersama Rajveer.

Gunjan menyetujui tanggal untuk dua pertunjukan Ranvi.

Gunjan : 1 lakh (100 ribu rupee) per pertunjukan.
Penyelenggara : Ranvi mengatakan 70.000 rupee.
Gunjan : harganya sudah naik, uang mukanya 75%.
Penyelenggara : tapi Ranvi hanya menerima cek.
Gunjan : aku manajernya dan aku melihat semua ini, kirimkan uang tunai padaku.
Penyelenggara : baiklah, aku akan mengirim uangnya satu atau dua hari.


Gunjan tersenyum. Gunjan melihat foto Ranvi dan mencium fotonya.
Gunjan : teruslah bernyanyi suamiku tercinta.


Teman masa kecil Bansuri, Amrit, datang bersama putrinya untuk bertemu dengan Bansuri. Bansuri senang bertemu Amrit. Amrit menyukai rumah Bansuri. Bansuri menyukai Simran, anak Amrit.

Bansuri : dia sudah dewasa dan sangat cantik.


Simran bertabrakan dengan Baldev dan dia menatap Baldev.

Bansuri : hati-hati Baldev
Baldev : maaf.


Baldev menyentuh kaki Amrit karena Bansuri meminta dia melakukannya, dan menyapa Simran. Bansuri meminta Baldev untuk membawakan tas mereka. Simran tersenyum.
Simran : apakah namamu Raj?
Baldev : bukan, Baldev Singh.
Simran : bolehkah aku memanggilmu Raj?
Baldev : kenapa? Apa yang salah dengan nama Baldev?
Simran : Kau tidak mengerti apa-apa, di mana kamar kita.
Baldev : kamar kita? Oh, kamar tamu? Ikut denganku.

Latihan sepak bola masih berlangsung. Veera merawat anak yang terluka. Anak-anak mulai berlatih. Anak dari tim Rajveer kehilangan bola dan bolanya masuk ke tim Baldev. Tim Baldev mempermainkan tim Rajveer dengan mengoper-oper bola mereka dan tidak mengembalikan bola mereka. Seorang anak jatuh. Rajveer marah dan Baldev tetap berdiri tenang.

Veera berpikir : pertengkaran anak-anak bisa menjadi pertengkaran orang dewasa.


Anak-anak bertengkar dan Veera meminta mereka untuk tidak bertengkar.

Di rumah Ratan, Nihaal membeli hadiah dari kota.

Nihaal : Aku membelinya karena kalian semua adalah keluargaku.


Veera tersenyum dan melihat Ratan.
Gunjan : ya, hadiahnya bagus.


Gunjan pergi untuk melihat hadiahnya. Nihaal memberikan setiap orang beberapa hadiah dan tidak jadi memberikan hadiahnya pada Ratan. Ratan berterima kasih dan pergi.
Veera : paman hadiah untuk siapa itu?
Nihaal : ini hadiah lain yang aku beli untuk Nyonya Ratan.


Veera membuka hadiahnya.
Veera : ini baju yang indah.
Nihaal : ya, aku menyukainya dan membelikannya untuk Nyonya Ratan.
Veera : apakah paman ingin ibu memakai baju ini.
Nihaal : ya.
Veera : ibu pasti akan memakai ini.


Nihaal tersenyum. Veera mendatangi Ratan.


Veera : ibu, aku punya sesuatu untukmu.


Ratan melihat baju yang dibawa Veera.
Ratan : apakah ini untukku? Mungkin untuk Gunjan, mengapa Kau memberinya padaku?
Veera : aku ingin ibu memakai ini, kumohon kumohon pakai ini di perayaan Diwali, ini akan menjadi hadiah bagiku, ibu akan terlihat cantik.
Ratan : baiklah.
Veera : terima kasih ibu.


Veera pergi.

Veera mendapat telepon dari Baldev.

Baldev : Veera, kau harus mendukungku di timku, karena kau adalah bintang bersinarku.
Veera : ini hanya sebuah permainan.
Baldev : ini bukan hanya permainan, Kau akan tahu itu.
Veera : Kau merasa aku akan menyemangatimu dalam pertandingan dan Kau menang?
Baldev : ya.
Veera : aku ingin kau menang karena Kau lebih baik, bukan karena kau beruntung.
Baldev : katakan saja padaku Kau akan menyemangatiku atau tidak.
Veera : ya.


Baldev tertawa.
Baldev : aku merasa sangat baik, apakah Ranvi membenci semua orang? Mengapa ia tidak bisa mengatakan ya dan membuat hidup kita mudah. Ini hal besar bagiku, persetujuanmu membuatku kuat. Aku ingin memelukmu erat dan mencium juga.


Baldev memberikan ciuman di telepon dan Veera tersenyum tersipu. Baldev meminta Veera untuk memberikan ciuman juga.
Veera : tidak, Kau tidur saja sekarang, selamat malam, sampai jumpa.
Baldev : baiklah, setidaknya berikan ciuman jauh.
Veera : baiklah.


Veera memberikan ciuman jauh pada Baldev. Baldev menangkapnya.
Baldev : aku mati, berikan satu lagi ciuman untuk membuatku hidup.
Veera : cukup Baldev


Veera mengakhiri telepon Baldev dan tersenyum. Baldev juga tersenyum dan mencium teleponnya.

Simran menabrak Baldev dan mereka belutut untuk mengambil botol air. Simran menatap Baldev.

Simran : jangan lakukan ini.
Baldev : apa?


Baldev menarik tangannya dari tangan Simran.
Simran : semua ini?
Baldev : apa?
Simran : Kau tidak akan mengerti, kuch kuch hota hai ................


Simran pergi.
Baldev : masalah baru apa sekarang?

Bansuri berbicara dengan Amrit dan Simran. 


Bansuri pergi dan Simran mengunci pintunya.
Amrit meminta Simran untuk merayu Bansuri dengan kata-kata manis dan menjadi menantu di rumah Bansuri.
Simran : aku sangat menyukai Baldev.


0 komentar:

Posting Komentar

Ladya Aqmarina. Diberdayakan oleh Blogger.

Search This Blog

Instagram

Video of the Day

Flickr Images

Most Trending

Popular Posts