Sinopsis Veera Episode 169
Veera
Episode 169 (Tayang Senin, 4 Juli 2016)
Mereka tersenyum.
Balwant sedang menunggu Baldev.
Balwant : Bansuri juga belum pulang.
Bansuri : aku bukan kalah meskipun aku kembali pulang, ini rumahku dan keputusanku tidak akan berubah.
Balwant tersenyum dan menelpon Baldev untuk memberitahu Bansuri sudah pulang.
Chaiji meminta Veera untuk membawa baju baru dan meninggalkan yang baju lamanya. Veera membawa semua bajunya. Ratan dan Chaiji melihat Veera membawa semua pakaian. Ratan membawa teh untuk Chaiji.
Chaiji : jika Kau membawa pakaian lamamu, Bansuri akan menyebut kita pelit.
Veera : aku tidak bisa tidur tanpa bantal ini, aku akan membawa ini juga. Aku akan membawa boneka ini juga. Aku tidak bisa meninggalkan apapun. Aku suka semuanya, bagaimana aku bisa meninggalkan semuanya, aku akan membawa tas besar.
Chaiji memegang kepalanya.
Veera : aku berkeringat dan gemetar.
Ratan : itu sindrom pranikah, setiap gadis mengalami hal itu.
Chaiji : ya, Kau tinggal di asrama selama bertahun-tahun, Kau tidak menyukai kamar itu, lalu kenapa dengan kamar ini?
Veera : aku merasa aku tidak akan datang kembali, aku tidak akan pergi.
Baldev : jangan khawatir, aku akan memutar CD lagu pengantar tidur untukmu sehingga Kau bisa tidur.
Mereka tersenyum. Baldev memberi salam pada mereka. Veera memukul Baldev.
Veera : sejak kapan kau datang? Kau mendengarkan pembicaraan kami ya?
Baldev : sejak kau mengatakan tentang bantal.
Baldev tertawa. Mereka meledek Veera.
Baldev : aku akan datang dan tinggal di sini.
Chaiji : bagus, Kau akan tinggal di sini bersama keluarga istrimu.
Baldev : ya.
Chaiji : aku akan mengajarkanmu bagaimana caranya membuat roti.
Ratan, Veera, dan Chaiji tertawa. Baldev tiba-tiba terdiam.
Gunjan meminta maaf pada Ranvi. (lagu O rabba) Ranvi masih kesal dan pergi.
Balwant : Baldev, ibumu sudah pulang.
Baldev pulang dan melihat Bansuri.
Baldev : ayah tinggalkan aku sekarang.
Bansuri meminta Baldev untuk makan.
Bansuri : sampai kapan kau tidak mau berbicara.
Baldev : ibu tidak perlu untuk membuat makanan favoritku.
Bansuri : kenapa?
Baldev : itu karena syarat ibu yang tidak mau tinggal di bawah satu atap dengan Veera. Aku anak ibu, aku tidak akan tinggal dengan ibu. Aku harus menikah dengan Veera, jadi aku memutuskan aku akan tinggal di rumah Veera dan menjadi menantu di sana. Aku datang untuk mengambil barang-barangku, lalu aku akan pergi.
Bansuri terkejut.
Bansuri : apa yang kau bilang?
Baldev : aku tidak punya pilihan, aku tidak bisa menikah dengan siapa pun. Aku tidak bisa membiarkan ibu meninggalkan rumah, aku tidak bisa mati, jadi ini pilihan yang tersisa.
Bansuri memarahi Baldev.
Baldev : Veera sudah datang untuk menemui ibu. Aku pernah bilang pada ibu jika ibu tidak merestui kami, aku akan meninggalkan rumah, tapi Veera melarangku. Veera tidak ingin aku meninggalkan orang tuaku, dia ingin orang tua dan keluarga selalu bersama kita, dia benar-benar gadis yang baik. Ibu selalu mencari-cari kesalahannya, jadi aku punya solusi ini untuk bisa menjaga keluarga tetap utuh, aku akan menjadi menantu di rumah mereka.
Baldev pergi ke kamarnya. Bansuri khawatir. Balwant tersenyum melihat ini dan bersembunyi melihat Bansuri datang. Baldev tersenyum dan pergi. Balwant membaca buku. Bansuri marah dan berbicara padanya.
Bansuri : Baldev akan menikah dan akan menjadi menantu di rumah Veera.
Balwant : benarkah? Keputusan yang baik, karena situasi di rumah kita tegang.
Bansuri : ketika Baldev melakukan pekerjaan yang baik, Kau memarahinya, dan ketika ia dia melakukan tindakan konyol, Kau mengatakan dia benar.
Balwant : Baldev sangat mencintai Veera dan Kau tidak menerimanya, jadi Kau harus senang Baldev memutuskan untuk meninggalkan rumah. Aku berharap anakku tetap tinggal di sini, dan aku menyambut menantuku. Aku akan punya cucu dan bermain di sini, tapi itu semua tidak akan terjadi semua karena kau Bansuri. Baldev tidak bisa menentangmu dan itu satu-satunya pilihan. Kita akan melakukan upacara perpisahan pada Baldev dan kemudian menyerahkannya pada Tuhan.
Bansuri menangis.
Balwant : jangan khawatir, Baldev akan senang di rumah Veera.
Balwant membaca buku lagi dan tersenyum.
Pagi harinya.
Baldev : Veera, ibuku pasti akan setuju sekarang.
Veera : Kau memberinya kejutan.
Baldev menelepon hpnya dan ringtone hp Veera berbunyi aku mencintaimu Veera. Baldev memegang Veera dan meminta untuk awal yang manis.
Veera : baiklah, tidak! Pergi sekarang.
Baldev : aku meminta ciuman kecil, bukan Taj mahal.
Veera mencium Baldev dan telepon Baldev berdering “Aku mencintaimu Baldev”. Veera tertawa.
Jaggi menelepon Baldev.
Jaggi : truk muatan akan pergi.
Baldev : biarkan saja pergi.
Veera meminta Baldev untuk pergi.
Veera : kita akan bertemu lagi nanti.
Baldev : janji?
Veera : iyaa
Baldev tersenyum dan pergi. Baldev pergi ke truknya dan memeriksanya.
Baldev : pak supir, pergi saja.
Baldev memikirkan kata-kata Nihaal. Baldev menghentikan truknya.
Baldev : berhenti, aku ingin memeriksanya lagi.
Baldev masuk ke dalam truk. Dia melihat ada karung besar.
Ranvi memilih kartu undangan. Ranvi mendapat telepon dari manajer.
Manajer : apakah kau akan datang konser?
Ranvi : ini pernikahan adikku.
Manajer : Kau bisa mendapatkan waktu 3 hari dari kita.
Ranvi : ini sulit, tetapkan tanggalnya mulai bulan depan.
Manajer : aku sudah membayarmu setengah kemarin, Gunjan mengambilnya dan bilang dia akan mengaturnya. Dia lalu mengambil cek untuk setengah dari sisa pembayaran, jadi semuanya sudah 100%. Tapi Gunjan memberitahu ini adalah konser amal.
Ranvi terkejut dan marah. Gunjan sedang menyetrika pakaian. Ranvi mendatanginya dan Gunjan tersenyum.
Gunjan : ada apa?
Ranvi : apa kau menyesali kesalahanmu dan tidak menyembunyikan apapun lagi?
Gunjan : ya.
Ranvi : Kau adalah istriku dan hatiku sakit mengetahui kau sangat mencintaiku. Kau menyembunyikan ini dariku, Kau masih menyembunyikannya setelah bersumpah padaku. Kau bicara dengan manajer, dan kau mengambil uang darinya untuk konserku.
Gunjan terkejut.
Ranvi : kau tahu aku tidak menerima uang tunai, aku hanya menerima cek karena aku membayar pajak, tapi Kau menggunakan namaku untuk bermain kartu.
Gunjan menangis.
Ranvi : sekarang aku mengerti kenapa Kau selalu menyuruhku pergi untuk rekaman, Kau ingin uang untuk bermain kartu.
Gunjan : tidak, aku melakukan itu agar orang-orang tidak melupakanmu, dan aku hanya mengambil uang satu kali.
Ranvi : Kau menggunakan namaku, Kau seharusnya memberitahuku.
Ranvi memarahi Gunjan.
Ranvi : semua ini milikmu, tapi kenapa kau menghancurkan kepercayaanku? Cinta kita semakin berkurang.
Gunjan : jangan mengatakan ini, ini bukan kesalahanmu, ini kesalahanku, aku akan memperbaikinya.
Ranvi : aku bisa memberimu banyak cinta, tapi kau tidak usah berbicara tentang cinta, atau aku akan meragukan cintamu. (lagu O rabba)
Gunjan menangis dan Ranvi pergi.
Rajveer menghentikan truk Baldev di pos pemeriksaan.
Rajveer berpikir : kali ini Baldev akan terjebak dalam kasus narkotika dan akan masuk penjara minimal 10 tahun.
Rajveer terkejut karena hanya ada biji-bijian, bukan karung Ganja.
Sopir truk : ini truk Baldev. Ayahnya, Balwant, terkenal dan dihormati di desa.
Rajveer marah dan berpikir bagaimana karung ganja itu bisa hilang. Truk pergi.
Baldev memarahi Jaggi dan Billa.
Baldev : saat aku memeriksa sebuah karung di trukku aku menemukan Ganja.
Jaggi dan Billa : Kau tidak memberi kami dokumennya, kami pikir truknya tidak perlu diperiksa.
Baldev mengingat kata-kata Nihaal.
Baldev : aku selamat hari ini, kalau aku tidak memeriksanya aku akan masuk penjara. Apa pun yang datang, kita akan melakukan memeriksa dokumennya lalu mengirimkan barang.
Billa : haruskah kita berikan ini pada polisi?
Baldev : jangan, aku tidak percaya Rajveer, kita bawa saja dan membakarnya.
Baldev berterimakasih pada Nihaal.
Baldev : sekarang aku paham apa yang paman Nihaal katakan padaku.
Balwant sedang mengemasi tas Baldev.
Balwant : Bansuri, Baldev memintaku untuk mengemasi barang-barangnya karena dia sedang sibuk.
Bansuri : untuk apa dia berkemas?
Balwant : Baldev mengatakan dia akan ke rumah Veera hari ini.
Bansuri : apa yang dia lakukan? Jelaskan padanya jangan berkemas, jika Baldev pergi, rumah ini akan sepi.
Balwant : ya, tapi Gunjan dan Baldev akan bersama, dan aku akan pergi empat hari setiap minggu untuk makan siang di sana.
Bansuri : tidak.
Balwant : apa? Aku tahu kau tidak akan mau makan siang di sana, aku akan pergi sendiri.
Bansuri : semua orang akan menertawai kita.
Balwant : ya, tapi kita harus mengatakan yang sebenarnya, kita akan mengatakan kenapa Baldev harus tinggal di rumah Veera.
Bansuri : kau menjadi musuhku.
Bansuri pergi. Balwant tersenyum.
Balwant : rencana Baldev sangat hebat.
Di rumah Veera.
Chaiji : aku pikir Veera akan pergi dan aku bisa menggunakan kamarnya.
Veera : bibi bisa pakai kamarku.
Veera meledek Chaiji. Ratan tersenyum.
Veera : dasar bibi gendut.
Chaiji : kau yang gendut.
Veera : Baldev tidak akan tinggal disini, dia hanya bercanda.
Bansuri datang dan memaki Ratan karena membuat Baldev menjadi menantu di rumahnya dan menghancurkan kehidupan di rumah Bansuri.
Bansuri : bagaimana jika aku melakukan sebaliknya. Aku akan membuat Ranvi menjadi menantu di rumahku.
Ratan : aku tidak meminta Baldev, aku hanya ingin pernikahan mereka terjadi dengan persetujuan semua orang.
Bansuri memperingatkan Ratan. Gunjan menghentikan Bansuri.
Gunjan : ibu tidak bisa berbicara seperti ini.
Ranvi datang dan melihat mereka. Gunjan membela Ratan.
Gunjan : itu keputusan Baldev untuk tinggal di rumah ini, ibu Ratan dan Veera tidak memintanya. Apa yang akan Ibu lakukan jika Baldev mengambil keputusan ini?
Bansuri : apakah kau tidak menghormati ibumu?
Gunjan : aku selalu menghormati ibu. Tapi ibu selalu datang ke sini dan menghina ibu Ranvi, aku akan memberikan jawaban. Ibu pergi saja dari sini dan bertanya pada Baldev.
Bansuri : aku tahu pintu keluarnya.
Bansuri memaki Gunjan.
Bansuri : mulai sekarang kau bukan putriku lagi, Kau sudah menjadi menantu Ratan sekarang.
Bansuri pergi. Ranvi melihat Gunjan.
Veera : kak Gunjan maafkan aku. Kakak bertengkar dengan bibi Bansuri karena aku.
Gunjan : tidak, aku tidak bertengkar dengan ibuku, aku melawan untuk ibu Ratan, ini adalah rumahku sekarang.
Ranvi pergi.
Baldev sedang berbicara dengan Balwant.
Balwant : Baldev, ibumu pergi dalam kemarahan.
Baldev : dia akan membuat masalah di rumah Veera.
Balwant : Gunjan yang akan mengurusnya.
Baldev : terima kasih ayah sudah membantuku.
Balwant : aku akan keluar dan Kau urus ibumu di rumah. Aku sudah berpengalaman. Selama Kau tidak melakukan pekerjaan yang salah, aku akan membantumu.
Baldev : ayah maafkan aku. Ayah benar, aku memang ceroboh. Paman Nihaal juga menghentikan aku untuk hal yang benar, tapi aku sudah menghinanya.
Balwant : tidak apa-apa, Kau sudah menyadari kesalahanmu.
Baldev : aku harus minta maaf pada paman Nihaal. Aku mencari dia, tapi dia tidak ada di sini.
Balwant : Kau bisa minta maaf nanti.
Mereka tersenyum.
Bansuri pulang dan melihat rumahnya gelap.
Bansuri : di mana semua orang?
Bansuri mengingat kata-kata Baldev. Dia juga mengingat bagaimana Gunjan mendukung Ratan. Bansuri memikirkan kata-kata Balwant yang akan mengunjungi Gunjan dan Baldev dan makan siang bersama mereka. Dia membayangkan mereka semua makan siang bersama di rumah Veera. Bansuri menangis, memikirkan Baldev akan memanggil Ratan ibu. Bansuri membayangkan dirinya makan sendirian. Baldev datang.
Bansuri : kenapa kau pulang? Kau tidak butuh ibu, kalian semua lebih suka Veera.
Baldev : ibu, berikan Veera satu kesempatan, ibu juga akan menyukainya.
Bansuri : aku tidak tahu apa yang akan Veera lakukan, aku tidak menyukainya sejak kecil.
Baldev : aku dan Veera juga selalu bertengkar di masa kecil, tapi hari ini kami saling mencintai. Gunjan tidak menyukai Ranvi ketika dia menikah, tapi hari ini Gunjan tergila-gila pada Ranvi. Veera akan berusaha yang terbaik agar ibu menyayanginya.
Bansuri : kenapa? Kalian semua tidak menghargaiku. Mengapa Veera akan menghargaiku? Dia hanya ingin Kau menjauh dariku.
Baldev : tidak, siapa pun tidak bisa memisahkan ibu dan anak. Ibu selalu merawatku sejak kecil. Ibu adalah payung tidak terlihat yang selalu mengurusku. Ibu adalah dukungan terbesar bagiku, aku tidak bisa hidup tanpa ibu, itu tidak mungkin.
Bansuri tersenyum.
Bansuri : Kau sangat menghormatiku, tapi mengapa kau menikahi gadis yang aku tidak suka?
Baldev : aku sangat mencintainya, dan aku harus tinggal di mana Veera bisa tinggal.
Bansuri : baiklah.
Baldev : apa yang baik?
Bansuri : Aku siap menerima pernikahanmu dan Veera.
Baldev tersenyum.
Baldev : apa???
Bansuri : ya, tapi dengan satu syarat, pernikahannya harus seperti yang aku inginkan, dan jangan bilang lagi kalau kau akan tinggal di rumah Veera.
Baldev menggendong Bansuri.
Baldev : ibu benar-benar baik. Ibu membuatku sangat bahagia.
Bansuri : aku tidak ingin apa-apa selain melihat kebahagianmu, Kau tahu ini dan mengambil keuntungan.
Bansuri berpikir : Veera mungkin menang sekarang, tapi aku yang akan memenangkan perang ini.
Bansuri : sekarang dengarkan permintaanku, aku ingin semua ritual dilakukan seperti keinginanku.
Baldev : aku tidak tahu keuntungan apa yang akan ibu dapatkan dengan ini, tapi aku berjanji aku tidak akan mengatakan apa-apa. Aku akan memberitahu kabar baik ini untuk Veera. Terima kasih ibu.
Baldev memeluk Bansuri sambil tersenyum dan pergi. Balwant mencium Bansuri.
Balwant : Kau membuatku bahagia, Kau mengambil keputusan yang tepat, Kau tidak akan menyesal dalam hidupmu tentang hal ini.
Balwant pergi.
Bansuri : Veera akan menyesal jika tahu alasan aku menerimanya menjadi menantuku.
Semua orang melakukan persiapan untuk pernikahan. Chaiji meminta Ratan untuk menelpon Nihaal karena dia akan membantu. Veera datang.
Ratan : apa yang kau inginkan? Aku akan membuat daftarnya.
Veera : bibi Bansuri tidak setuju.
Baldev datang dan memberikan kabar baik bahwa Bansuri menyetujui pernikahan mereka. Keluarga Veera sangat senang.
Baldev : bibi Ratan nikahkan aku dan Veera secepatnya.
Mereka menari dengan senang. Ratan dan Chaiji tertawa. Baldev menggendong Veera. Chaiji memarahinya dan menjewer telinga Baldev.
Chaiji : kau tidak malu?
Baldev : bibi lepaskan telingaku.
Veera : lepaskan bibi, Baldev kesakitan.
Chaiji : lihat aku menarik telinga Baldev dan Veera merasa rasa sakitnya. Ratan, kapan kita melakukan upacara Haldi dan mehndi mereka?
Baldev : besok! Maksudku secepatnya.
Gunjan : aku dari pihak pengantin perempuan.
Baldev : tidak, kau dari pihak pengantin laki-laki.
Gunjan : aku kakak ipar Veera.
Baldev : baiklah. Bibi Ratan bagaimana kalau upacara Haldinya dilakukan besok?
Chaiji setuju. Mereka tersenyum.
Chaiji : Baldev, kau tidak bisa bertemu Veera sampai hari pernikahan kalian.
Baldev : aku akan melaporkannya ke pengadilan tinggi.
Chaiji : aku pemegang kekuasaan tertinggi.
Baldev tertawa dan pergi.
Veera meminta Gunjan untuk ikut dengannya karena Veera ingin berbicara. Gunjan menghampiri Veera.
Veera : kak Gunjan apakah Baldev akan berubah setelah menikah? Karena aku mengenalnya sebagai temanku, apa yang akan terjadi saat dia menjadi suamiku? Aku gugup sekali.
Gunjan menjelaskan Veera dengan baik.
Gunjan : hubungan yang sebenarnya dan pengertian akan dibuat sesudah menikah. Jangan membiarkan keheningan datang dalam hubunganmu. Jika ini terjadi, kita menyembunyikan sesuatu dari pasangan kita, pikirkan, dia akan menganggap kita salah, dan kita kehilangan rasa hormat di matanya. Kita melakukan kesalahan terbesar dengan melakukan itu. Percayalah bahwa apa yang kita miliki tidak akan pernah bisa hilang, dan ketakutan yang kita miliki bisa hilang kapan saja.
Ranvi mendengar perkataan Gunjan.
Gunjan : Veera, kau harus menjaga hubungan dengan kejujuran, jika kebohongan datang diantara kalian, maka kepercayaan suami akan hilang dan untuk mendapatkannya kembali adalah pekerjaan tersulit.
10.39.00
|
Label:
SINOPSIS VEERA
|
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog
-
▼
2016
(71)
-
▼
Juni
(42)
- Sinopsis Veera Episode 137
- Sinopsis Veera Episode 138
- Sinopsis Veera Episode 139
- Sinopsis Veera Episode 140
- Sinopsis Veera Episode 141
- Sinopsis Veera Episode 142
- Sinopsis Veera Episode 143
- Sinopsis Veera Episode 144
- Sinopsis Veera Episode 145
- Sinopsis Veera Episode 146
- Sinopsis Veera Episode 147
- Sinopsis Veera Episode 148
- Sinopsis Veera Episode 149
- Sinopsis Veera Episode 150
- Sinopsis Veera Episode 151
- Sinopsis Veera Episode 152
- Sinopsis Veera Episode 153
- Sinopsis Veera Episode 154
- Sinopsis Veera Episode 155
- Sinopsis Veera Episode 156
- Sinopsis Veera Episode 157
- Sinopsis Veera Episode 158
- Sinopsis Veera Episode 159
- Sinopsis Veera Episode 160
- Sinopsis Veera Episode 161
- Sinopsis Veera Episode 162
- Sinopsis Veera Episode 163
- Sinopsis Veera Episode 164
- Sinopsis Veera Episode 165
- Sinopsis Veera Episode 166
- Sinopsis Veera Episode 167
- Sinopsis Veera Episode 168
- Sinopsis Veera Episode 169
- Sinopsis Veera Episode 170
- Sinopsis Veera Episode 171
- Sinopsis Veera Episode 172
- Sinopsis Veera Episode 173
- Sinopsis Veera Episode 174
- Sinopsis Veera Episode 175
- Sinopsis Veera Episode 176
- Sinopsis Veera Episode 177
- Sinopsis Veera Episode 178
-
▼
Juni
(42)
Ladya Aqmarina. Diberdayakan oleh Blogger.
Search This Blog
Video of the Day
Flickr Images
Most Trending
-
Veera Episode 184 (Tayang Selasa, 19 Juli 2016) Baldev mengambil pistol dan diarahkan pada Veera. Veera : dengarkan aku, apa p...
-
Veera Episode 190 (Tayang Senin, 25 Juli 2016) Jaggi dan Billa menemui Baldev. Jaggi : ada apa Baldev, kenapa kau duduk sendiri di s...
-
Veera Episode 186 (Tayang Kamis, 21 Juli 2016) Ranvi : Veera, ibu akan mengunjungimu hari ini. Ibu khawatir ibu Bansuri dan Baldev menga...
-
Veera Episode 185 (Tayang Rabu, 20 Juli 2016) Veera : aku tahu kalian berdua akan datang dan menyelamatkanku. Ranvi memberikan tanga...
-
Veera Episode 187 (Tayang Jumat, 22 Juli 2016) Malam harinya, Veera terkejut karena Baldev tiba-tiba datang. Baldev tertawa. Baldev :...
-
Veera Episode 190 (Tayang Selasa, 26 Juli 2016) Gunjan menelpon dokter. Gunjan : aku ada urusan keluarga jadi aku tidak bisa datang ...
-
Veera Episode 183 (Tayang Senin, 18 Juli 2016) Veera pulang dan memikirkan pengakuan cinta Rajveer. Bansuri menghentikannya dan memakiny...
-
Veera Episode 189 (Tayang Minggu, 23 Juli 2016) Gunjan muntah lagi. Chaiji : Gunjan apa kau baik-baik saja? Kau sering sekali muntah...
-
Veera Episode 188 (Tayang Sabtu, 23 Juli 2016) Bansuri : Coba kau telepon Veera dan tanyakan dimana dia. Baldev : aku tidak peduli. ...
-
Veera Episode 174 (Tayang Sabtu, 9 Juli 2016) Balwant dan Bansuri datang ke kantor polisi dan berbicara dengan Rajveer. Rajveer menunju...
Popular Posts
-
Veera Episode 184 (Tayang Selasa, 19 Juli 2016) Baldev mengambil pistol dan diarahkan pada Veera. Veera : dengarkan aku, apa p...
-
Veera Episode 190 (Tayang Senin, 25 Juli 2016) Jaggi dan Billa menemui Baldev. Jaggi : ada apa Baldev, kenapa kau duduk sendiri di s...
-
Veera Episode 186 (Tayang Kamis, 21 Juli 2016) Ranvi : Veera, ibu akan mengunjungimu hari ini. Ibu khawatir ibu Bansuri dan Baldev menga...
-
Veera Episode 185 (Tayang Rabu, 20 Juli 2016) Veera : aku tahu kalian berdua akan datang dan menyelamatkanku. Ranvi memberikan tanga...
-
Veera Episode 187 (Tayang Jumat, 22 Juli 2016) Malam harinya, Veera terkejut karena Baldev tiba-tiba datang. Baldev tertawa. Baldev :...
-
Veera Episode 190 (Tayang Selasa, 26 Juli 2016) Gunjan menelpon dokter. Gunjan : aku ada urusan keluarga jadi aku tidak bisa datang ...
-
Veera Episode 183 (Tayang Senin, 18 Juli 2016) Veera pulang dan memikirkan pengakuan cinta Rajveer. Bansuri menghentikannya dan memakiny...
-
Veera Episode 189 (Tayang Minggu, 23 Juli 2016) Gunjan muntah lagi. Chaiji : Gunjan apa kau baik-baik saja? Kau sering sekali muntah...
-
Veera Episode 188 (Tayang Sabtu, 23 Juli 2016) Bansuri : Coba kau telepon Veera dan tanyakan dimana dia. Baldev : aku tidak peduli. ...
-
Veera Episode 174 (Tayang Sabtu, 9 Juli 2016) Balwant dan Bansuri datang ke kantor polisi dan berbicara dengan Rajveer. Rajveer menunju...
0 komentar:
Posting Komentar