Sinopsis Veera Episode 160

Veera Episode 160 (Tayang Sabtu, 25 Juni 2016)

Baldev keluar dari rumah. Veera keluar dari rumahnya. Bansuri menghentikan Baldev.
Bansuri : lihat kartu undangan pernikahanmu. Bagaimana ini?
Baldev : ya, ini sangat bagus.

Veera datang dan mendengar Baldev memuji desain kartunya. Bansuri melihat Veera di belakang Baldev dan tersenyum. Baldev berbalik dan melihat Veera.
Bansuri meminta Baldev untuk mengundang teman-temannya dan memberikan kartunya. (lagu Mahiya). Veera berbalik untuk pergi. Baldev menghentikan Veera. Bansuri pergi.
Baldev berpikir : aku akan mengatakan aku masih mencintai Veera dan setuju untuk menikahi Simran karena marah.
Baldev : aku datang ...........
Veera : datang untuk bertemu denganku dan memberikan kartu ini, untuk memberitahuku hubungan kita sudah berakhir, benar kan? Semuanya sudah diputuskan sekarang, apa yang harus aku katakan, memberkatimu dan Simran.
Baldev : ya, Kau benar.
Veera : kartu yang bagus, pilihanmu? Tidak ada rasa dalam warna dan desainnya.
Baldev : pilihanku lebih baik darimu, calon istriku lebih baik darimu, Kau cemburu.
Veera : aku tidak peduli, menikahlah dengan siapapun.
Baldev : kenapa kau datang ke sini?
Veera : aku cuma lewat.

Mereka mulai berdebat.
Veera : aku senang akhirnya terbebas darimu, lakukan apapun, aku tidak peduli.

Veera pergi. Baldev berbalik untuk masuk ke dalam. Veera berhenti.
Veera berpikir : Baldev tidak berhenti, dia tidak peduli padaku.

Veera berbalik dan Baldev berbalik untuk melihat Veera.

Baldev berpikir : dia tidak peduli padaku, aku bodoh berbicara dengannya.
Baldev : aku akan melupakannya.
Veera : dia tidak pernah mencintaiku.

Mereka menangis. (lagu Mahiya) 
Bansuri : Balwant, kenapa kau sedih jika kau tidak senang dengan keputusanku.
Balwant : tidak, aku baik-baik saja, tunjukkan pakaian yang kau suka.
Bansuri : Baldev juga menyukainya. Kita akan memakai pakaian dengan warna yang sama, untuk menunjukkan kita dari satu keluarga, aku sangat senang.
Balwant : apakah ini membuatmu bahagia? Hubungan tidak boleh dilupakan dan hancur, apa Kau pernah mencoba menerima pilihan Baldev?
Bansuri : Kau berbicara tentang Veera?
Balwant : Kau tahu warna favorit Baldev, bukan orang yang Baldev cintai.
Bansuri : Baldev sendiri yang memutuskan hubungannya dengan Veera.
Balwant : Kau tidak pernah mencoba membuat masalahnya membaik.

Bansuri mulai berdebat.
Bansuri : kita harus berubah, tidak ada gunanya mempertahankan masa lalu.

Balwant pergi dengan kesal. Amrit mendengar mereka.

Veera pulang. Chaiji meminta Veera untuk membantunya membuat kalung bunga.
Veera : aku tidak bisa fokus, aku merasa gelisah.
Chaiji : ada apa?
Veera : tidak ada apa-apa bi.

Ranvi datang dan membawa boneka untuk membuat Veera tersenyum. Ranvi melakukan pertunjukan panggung boneka dan membuat Veera tertawa. Ranvi menceritakan kisah masa kecil mereka dan Veera tertawa.
Veera : kakak membuat aku tertawa.
Ranvi : Kau sudah seperti anakku

Ranvi memeluk Veera.
Veera : Baldev benar-benar akan menikah, tanggalnya sudah ditetapkan, bahkan kartu undangannya sudah dicetak.
Ranvi : aku merasa seseorang yang lebih baik sedang menunggumu. Jika Baldev benar-benar mencintaimu, dia akan datang untuk meyakinkanmu. Kepercayaan dan takut kehilangan dalam hubungan cinta harus ada.

Veera berpikir tentang Baldev dan menangis.
Veera berpikir : Baldev mengambil keputusan ini dalam kemarahan, dia tidak ingin menikah dengan Simran, tiga kehidupan akan hancur, aku harus membuat Baldev berpikir lagi.
Veera : terima kasih kak

Veera pergi.

Gunjan menyukai baju untuk pernikahan Baldev yang diberikan oleh Bansuri. Gunjan berbicara kepada Bansuri di telepon. Veera mendatangi Gunjan dan Gunjan mengakhiri teleponnya.
Gunjan : ibuku sudah mengirim baju ini, aku bisa mengerti apa yang Kau alami.
Veera : aku juga, ini pernikahan kakak kak Gunjan dan kakak harus menghadiri semua ritualnya. Baldev seharusnya senang, aku ingin melihatnya. Aku punya beberapa pekerjaan, kita akan bertemu lagi nanti.

Veera pergi.
Gunjan : apa yang dia katakan? Aku tidak mengerti. Oh iya Aku bisa meminta uang baju dari Ranvi dan bilang padanya aku akan memberikannya pada ibu, berapa yang akan aku minta? 50.000 rupee, lalu aku bisa berikan uangnya kepada temanku. Tapi bagaimana dengan pinjaman lain yang aku ambil? Apa yang harus aku lakukan? Aku tidak bisa meminta begitu banyak uang? Aku benci diriku sendiri!

Gunjan menabrak pintu dan Ranvi menghalanginya.
Ranvi : apakah kau baik-baik saja? Kenapa kau melamun?
Gunjan : aku berpikir untuk meminta  100.000 rupee untuk membantu pernikahan kakak.
Ranvi : 100.000 rupee?
Gunjan : ibu membeli ini dari desainer baju di Mumbai seharga 50.000 rupee dan aku ingin memberikan ibu 50.000 rupee lagi.

Ranvi setuju.
Gunjan : aku minta lebih banyak uang.
Ranvi : semua milikku adalah milikmu, gunanakan uang secara bijaksana, kalau tidak kau akan menyesal. Kau memiliki banyak perhiasan, jika Kau mau, minta pada ibuku, aku akan memberikan 100.000 lagi. Tapi kenapa untuk perhiasan? Aku tidak bisa memberikan, itu hanya membuang-buang uang.
Gunjan : baiklah, 100.000 rupee cukup.

Gunjan mencium Ranvi dan mereka tersenyum.

Veera menemui Billa dan Jaggi dan mereka berbicara tentang Baldev menghancurkan 3 kehidupan karena marah.
Veera : dia tidak akan mendengarkanku, dia sangat marah, tidak ada gunanya bicara padanya. Kita harus menunda pernikahannya.
Jaggi dan Billa : bagaimana caranya?
Veera : kita di sini di toko penjahit, karena dia sudah memberikan baju pengantinnya untuk dijahit.

Veera membuat rencana dan memberitahu mereka. Mereka pergi ke toko. Mereka membuat penjahit sibuk dan meminta penjahit untuk mengukur ukuran baju Jaggi dan Billa. Veera pergi dan melihat buku ukuran detail baju pengantin Baldev.
Jaggi : apakah Baldev menjahit baju pengantin disini? Aku mau lihat rinciannya.

Veera bersembunyi. Veera mengubah kain dan detail ukurannya. Mereka pergi.
Veera : pekerjaan selesai, mereka akan kaget sekarang.

Amrit menangis melihat Bansuri datang.
Bansuri : ada apa? Kenapa kau menangis?
Amrit : tidak ada apa-apa.
Bansuri : beritahu aku.
Amrit :  aku mendengar Balwant berbicara padamu tentang pernikahan Baldev dan Simran, aku sedih. Buat saja Baldev menikah dengan Veera, aku akan membawa Simran dan pergi. Tidak ada yang akan senang jika Baldev dan Balwant tidak senang.
Bansuri : tidak, mereka senang, pernikahan akan tetap terjadi.
Amrit : apakah kau akan membatalkannya nanti?
Bansuri : tidak, aku bisa menulis perjanjian di atas materai.
Amrit : Kau sangat baik, aku mempercayaimu lebih dari diriku sendiri, aku tidak percaya nasibku. Simran masih kecil ketika ayahnya meninggal, dan aku membesarkannya sendirian, Simran adalah hidupku, bagaimana aku bisa tinggal sendirian setelah dia menikah?
Bansuri : Kau akan tinggal di sini bersamaku.

Amrit senang dan memuji Bansuri.
Bansuri : baju pengantin Baldev akan datang besok, dia akan terlihat tampan seperti pangeran.

Bansuri memeluk Amrit. Amrit tersenyum licik.

Pagi harinya, Bansuri mendapat pakaian dari penjahit. Bansuri menunjukkan pakaian pengantin Baldev. Bansuri bersama Amrit, Simran, dan Baldev terkejut karena baju pengantinnya tidak sesuai dengan harapan mereka. Bajunya dari kain yang murah dan warnanya salah.
Baldev : apa? Warna orange? Apa ada pengantin pria yang memakai baju warna orange?
Bansuri : kita lihat baju lain.

Baju lainnya berwarna merah dengan kombinasi kuning.
Jaggi dan Billa melihat dari luar rumah Baldev dan tertawa-tawa.
Baldev : bajunya seperti pemain  marching band. Ibu saja yang pakai baju itu.

Baldev marah dan pergi. Amrit melihat Simran dan menyuruhnya berakting. Simran menangis.
Simran : apa yang akan dipakai Baldev? Aku rasa kita harus menunda pernikahan ini.

Bansuri menenangkannya dan melepon penjahit yang menjahit baju pengantin Baldev.


Penjahit : ya, ini dengan Surender.
Bansuri : ini Bansuri. Kenapa kau menjahit baju anakku dengan warna yang salah dan kain yang jelek. Itu seperti  warna baju marching band.
Penjahit : siapa namanya?
Bansuri : Baldev.
Penjahit : ya nanti aku lihat dulu.

Penjahit melihat contoh kain Baldev di buku catatannya.
Penjahit : aku sudah menjahit sesuai dengan warna dan contoh kain yang ada di catatanku.
Bansuri : tapi baju yang aku terima kainnya sangat jelek dan warnanya tidak sesuai. Aku sudah memberikan kain termahal untuk membuat baju anakku. Aku tidak mau pernikahan anakku gagal karena baju pengantin ini. Kau harus menjahit baju anakku secepatnya. Aku akan mengirimkan bahannya lagi padamu.

Bansuri menutup teleponnya. Bansuri berbicara pada Simran.
Bansuri : tenang Simran, penjahit itu akan menjahit baju pengantin Baldev secepatnya, pernikahannya akan tetap terjadi.

Jaggi dan Billa masih mendengar pembicaraan mereka di luar rumah Baldev. Jaggi dan Billa lalu menemui Veera di Rumah Kaca.

Jaggi : rencana kita untuk mengacaukan pernikahan Baldev dengan baju pengantinya gagal. Bibi Bansuri akan menjahitkan baju pengganti untuk Baldev.
Billa : rencana kita sudah gagal. Pernikahan mereka akan tetap terjadi.
Veera : tidak, kita harus tetap menunda pernikahan Baldev. Kita harus mencari cara lain, tapi apa?

Veera cemas. Veera mendapat telepon.
Veera : ya siapa?
Rajveer : ini Rajveer.
Veera : oh maaf aku tidak melihat namamu di layar teleponku. Ada apa?
Rajveer : aku akan mengajakmu ke tempat yang bagus.
Veera : nanti saja aku sedang sibuk. Aku akan menelponmu lagi.

Veera menutup teleponnya. Dia berbicara lagi dengan Jaggi dan Billa. Veera memikirkan ide lain untuk mengagalkan pernikahan Baldev.
Veera : ya, aku punya ide.
Jaggi dan Billa : apa?

Gunjan bermain kartu lagi bersama teman-temannya. Gunjan menang dan mendapatkan banyak uang, dia langsung membayar hutang-hutangnya pada temannya dan bilang akan menebus perhiasan yang digadaikannya. Temannya mengajak Gunjan bermain kartu lagi. Gunjan menolaknya.
Gunjan : aku tidak ingin kecanduan berjudi lagi, aku akan bermain seperlunya.

Baldev masuk ke kamarnya. Baldev membayangkan Veera dan mereka sedang bekerja di Rumah Kaca. Veera memarahi Baldev karena pekerjaaannya berantakan.
Veera : apa ini? Kenapa kau membuatnya berantakan?
Baldev : aku belum selesai tidak usah khawatir.
Veera : kau tidak usah bekerja karena kau akan memberatkan pekerjaanku.

Baldev marah dan mengacak-acak kamarnya. Simran melihat Baldev dan masuk ke dalam kamar Baldev.
Baldev : aku suka seperti ini, aku tidak suka kebersihan.
Simran : tenang saja, aku yang akan membersihkannya.
Baldev : kau mau membersihkannya?
Simran : ya karena ini adalah tugas seorang istri.

Bansuri datang  dan memuji Simran.
Bansuri : lihat, Simran akan menjadi istri yang baik untukmu. Sekarang kau harus melakukan tugasmu sebagai suami. Kau tau makanan apa yang Simran suka?
Baldev :  kari pedas, dan kau tidak suka makanan hambar.
Simran : aku tidak suka kari pedas.

Baldev pergi.
Bansuri berpikir : aku tahu itu makanan kesukaan siapa, Veera. Aku akan membuat Baldev melupakan Veera.

Ranvi dan Gunjan sedang berbelanja di pasar. Nihaal melihat mereka dan memanggil Ranvi. 

Nihaal : Ranvi.
Gunjan : paman Nihaal? Halo paman Nihaal.
Nihaal : halo, aku baru pulang dari kota. Oh iya Ranvi aku titip dokumen ini untuk ibumu.
Ranvi : kenapa paman tidak langsung ke rumah dan memberikannya pada ibu?
Gunjan : iya paman sudah lama tidak datang ke rumah kami. Paman datang saja besok pagi untuk sarapan bersama. Aku dan ibu Ratan akan memasakkan makanan yang enak.
Nihaal : aku sedang ada urusan. Aku akan usahakan datang besok. Permisi.
Ranvi dan Gunjan : ya.

Nihaal pergi.
Gunjan : kenapa Ranvi? Kau tidak suka aku mengajak paman Nihaal? Keputusanmu sudah menghancurkan kehidupan ibu untuk menjalani hidupnya lagi.


Bansuri sedang menyuruh pembantunya untuk membersihkan rumah. Seorang pendeta datang ke rumahnya.

Pendeta : salam.
Bansuri : salam, aku akan memberikan roti, kenapa kau tidak menunggu luar.
Pendeta : aku tidak mau makan. Aku bisa melihat garis wajahmu, kau sangat beruntung.

Bansuri tidak percaya pada pendeta itu.
Pendeta : kau tidak percaya padaku? Aku akan mengatakan hal lain tentangmu. Kau sedang cemas memikirkan pernikahan anakmu. Kau tidak pernah mendapatkan hakmu di rumah ini. Kau sering sakit kepala dan sakit pinggang.
Bansuri : kau benar. Maaf aku tidak percaya padamu. Ayo masuk dan duduk.

Bansuri dan pendeta duduk.
Bansuri : Oh iya pak pendeta, aku mau tanya, apa pernikahan anakku akan berjalan lancar?
Pendeta : aku minta buku ramalan.

Bansuri memberikan buku ramalan. Pendeta berpura-pura membacanya.
Bansuri : aku akan mengambilkan lassi untukmu.

Bansuri mengambil lassi untuknya.

Ranvi dan Gunjan pulang ke rumah.
Ranvi : paman Nihaal menitipkan dokumen ini untuk ibu.
Chaiji : wah dia sudah pulang, kenapa dia tidak langsung ke sini dan memberikannya pada ibumu.
Gunjan : aku sudah mengundangnya untuk sarapan bersama besok pagi.
Chaiji : Dia sudah sangat membantu kita, benar kan Ratan?

Ranvi kesal mendengar perkataan Chaiji, sementara Ratan hanya bisa terdiam.

Bansuri : silakan pak Pendeta.
Pendeta : pernikahan ini tidak bisa terjadi, hubungan mereka akan berantakan.
Bansuri : Apa? Apa ada cara lain agar pernikahan anakku baik-baik saja?
Pendeta : tidak ada yang tidak bisa aku selesaikan, kau harus menunda pernikahannya selama satu bulan.

Jaggi, Billa, dan Veera melihat mereka dari luar.


Flash back.
Di Rumah Kaca.
Veera : Bibi Bansuri sangat percaya tahayul dan ramalan, bahkan dia membeli banyak jimat untuk Baldev. Kita bisa memanfaatkan ini. Tapi kita harus mencari orang untuk menyamar menjadi pendeta, orang yang tidak pernah Bibi Bansuri lihat sebelumnya.
Billa : ya, tapi  dimana kita mencari pendeta palsu itu?
Jaggi : sepupuku, Babbu, dia bisa menyamar menjadi pendeta. Dia baru datang dari luar kota, dan bibi Bansuri belum pernah bertemu dengannya. Dia juga ingin menjadi aktor. Dia pasti bisa melakukan ini dengan baik.
Billa : ya kau benar.

Veera, Jaggi, dan Billa menemui Babbu. Mereka mendandaninya mirip dengan pendeta.
Babbu : tenang nona Veera, aku akan membantumu.
Veera : ya, tapi jangan menyakiti hati siapapun.

Flashback selesai.
Bansuri : baiklah aku akan menunda pernikahan anakku.

Pendeta itu meminum lassi dan kumis palsunya hampir lepas, tapi dia menyadarinya dan memasangnya lagi. Di luar, Jaggi tidak sengaja bersin. Veera cemas.
Veera : Jaggi, bagaimana kalau mereka mendengar kita.
Jaggi : aku minta maaf aku tidak sengaja bersin.

Bansuri mendengar suara Jaggi dan mulai curiga dengan pendeta itu. Bansuri melihat kumis pendeta itu miring sebelah. Dia berjalan keluar rumahnya dan melihat Veera, Jaggi, dan Billa berdiri di sana.

Bansuri : Veera??

Bansuri sangat marah melihat Veera dan teman-teman Baldev.
Jaggi : ini bukan kesalahan Veera, ini kesalahan aku dan Billa.

Pendeta palsu keluar dan Jaggi membongkar penyamarannya.
Jaggi : dia sepupuku dari Amritsar.
Bansuri : tidak mungkin Veera tidak tahu ini. Veera pasti yang menyuruhnya menyamar dan mengirimkannya ke rumahku kan?? Aku tahu kau pasti ingin menghancurkan pernikahan Baldev dan Simran. Apa kau tidak tahu malu? Kau seorang putri kepala desa dan kau melakukan ini. Baldev sudah memutuskanmu dan kau juga mengatakan hal yang sama. Kau memang tidak pantas untuk Baldev. Aku memaafkanmu karena kau adalah adik ipar Gunjan.

Veera  menangis. Para warga desa melihat Bansuri memarahi Veera.
Veera : maafkan aku bibi Bansuri. Aku menyesal melakukannya.

Veera pergi.

Nihaal datang ke rumah Ratan dengan membawa oleh-oleh dan melihat Ratan sedang sendirian di ruang tengah.

Nihaal : hmm.
Ratan : Nihaal, silakan duduk. Gunjan memberitahu kau akan akan datang.
Nihaal : iya, Gunjan memintaku untuk datang besok untuk sarapan bersama, tapi besok aku sangat sibuk, jadi aku datang hari ini. Dimana semua orang?
Ratan : mereka sedang pergi. Gunjan menyiapkan pernikahan Baldev. Veera sangat sedih mendengar Baldev akan menikah dengan gadis lain.
Nihaal : ya, aku tidak tahu Baldev akan menikah dengan gadis lain, semuanya berganti begitu cepat.
Ratan : tapi Veera berusaha menyembunyikannya dengan kebahagiaan palsu, aku tidak bisa melakukan apa-apa sebagai ibu.
Nihaal : kita tidak tahu apa yang ada dalam hati seseorang, hubungan baru akan dimulai, semuanya akan berubah.

Sementara itu, Veera sedang menangis di luar kantor Rumah Kaca.
Veera : apa yg harus katakan pada kakak? Kenapa aku melakukan hal konyol ini hanya untuk kembali bersama Baldev? Apa yang akan aku bilang pada ibu dan kak Gunjan, mereka pasti malu. Baldev pasti sedang menertawakanku karena aku melakukan hal ini.

Veera melihat tulisan Baldev cinta Veera di dinding dekat kantor Rumah Kaca. Veera sangat kesal dan melemparkan batu ke sana. Veera juga berusaha menghapus tulisan itu. Veera mengeluarkan semua tangisannya.

0 komentar:

Posting Komentar

Ladya Aqmarina. Diberdayakan oleh Blogger.

Search This Blog

Instagram

Video of the Day

Flickr Images

Most Trending

Popular Posts